By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Bagaimana Pemerintahan Jokowi Dapat Utang Beneran Tahun 2021?
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Ekonomi

Bagaimana Pemerintahan Jokowi Dapat Utang Beneran Tahun 2021?

Last updated: Mei 7, 2021 1:06 pm
4 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Oleh : Salamuddin Daeng

Tahun 2020 pemerintah Jokowi dapat utang cukup banyak yakni Rp. 1002 triliun lebih menurut data Bank Indonesia. Jokowi selaku presiden berhasil mendapatkan kepercayaan kuat dari pemberi utang sehingga berhasil mendapatkan utang paling besar sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Kepercayaan kepada Pemerintah Jokowi datang dari institusi keuangan dalam negeri yakni bank pemerintah dan swasta dalam negeri dan juga kepercayaan dari Bank Indonesia (BI).

Sebagai bukti sebagian besar utang yang diperoleh Presiden Jokowi dalam membiayai pemerintahannya datang dari Surat Utang Negara (SUN)?yakni senilai Rp. 909,9 triliun lebih. Pembeli terbesar nya adalah Bank Indonesia (BI), sisanya adalah bank pemerintah dan bank swasta serta orang orang kaya di tanah air.

Hanya 10 persen dari total utang pemerintah tahun 2020 yang berasal dari pinjaman multilateral dan pinjaman bilateral atau pinjaman dari negara lain. Nilainya USD 6,37 miliar. Biasanya pemerintah bisa memperoleh 40-50 % pinjaman dari bilateral dan multilateral yang bunganya rendah tersebut.

Jumlah pinjaman bilateral dan multilateral Indonesia sebagian besar datang dari Jerman senilai USD 1,28 miliar dan Australia senilai USD 1,15 miliar. China tidak memberikan utang sepeserpun. Demikian juga Amerika Serikat juga tidak memberikan utang sepeserpun kepada Indonesia.

Sementara pinjaman multilateral paling banyak diberikan oleh Asian Developmnet bank senilai USD 798 juta dan Bank Dunia melalui IBRD senilai USD 691 juta. Keduanya sekitar 2,5% dari total utang Indonesia tahun 2020.

Tahun 2021 utang direncanakan masih di atas Rp. 1100 triliun lebih. Utang dari lembaga keuangan multilateral tampaknya akan sama dengan tahun kemarin, bahkan bisa lebih kecil atau dibawah 10 persen total utang yang diperlukan pemerintah Jokowi. Jadi utang tetap harus dibeli BI dan bank bank nasional. Tapi ngomong ngomong uang BI itu uang apa ya? Beneran uang ya ?

You Might Also Like

Pelatihan Memperkuat Kerjasama SSTC
Indonesia Dorong Peran Aktif MIKTA di Panggung Global
DPR Sorot Ketimpangan Anggaran IKM
Trump Mengancam, Sri Mulyani Waspada
Prabowo: Hidupkan Kembali Multilaterisme
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

RI-Arab Saudi Tingkatkan Kerjasama Strategis

2 minggu ago

Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar

1 bulan ago

Prabowo: Segera Mulai Hilirisasi Strategis

2 bulan ago

Investasi Thailand Terus Meningkat

2 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?