Damar Banten— Dewasa ini, wajah politik Indonesia telah diwarnai banyak anak muda. Mereka berperan menjadi legislator, eksekutor bahkan yudikator. Dengan semangat muda para politisi muda yang telah tergabung di masing-masing bidangnya, menandakan wajah politik kita tidak kehabisan kader untuk terus berinovasi dalam membangun negeri.
Akan ada banyak perubahan yang sifatnya milenial dan segar karena memang dirasakan sendiri oleh para politisi muda sebelum memutuskan untuk menjadi politisi. Isu yang dibangunpun lebih menjurus pada hal-hal yang sifatnya taktis dan tidak bertele-tele. Seperti misalnya yang diangkat isu-isu pendidikan anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah atau kuliah karena terkendala ekonomi. juga soal kemiskinan yang menyerang warga hingga tidak bisa berobat ke Rumah Sakit. hal ini menjadi perhatian politisi muda hari ini. seperti yang dilakukan oleh Tubagus Asep Rafiudin Arif DPRD Kab. Pandeglang; ia mempunyai strategi dalam mengabdikan diri kepada masyarakat terutama daerah pilihannya. Seorang Legislator yang juga Ketua DPD PKS ini mengadakan program beasiswa untuk masyarkat Pandeglang yang dinamakan dengan Beasiswa SABAR dan Asuransi SABAR alias Sahabat Baik Asep Rafi.
Beasiswa SABAR untuk anak-anak Pandeglang Dapil Kecamatan Gorondong yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Ngeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal ini dikarenakan ia melihat sendiri bagaimana kenyataan hidup menggerus cita-cita anak-anak Pandeglang yang ingin melanjutkan pendidikan. Sedangkan Asuransi SABAR diperuntukkan kepada Guru Ngaji di dapil Pandeglang. Karena selama ini penghargaan terhadap guru ngaji sangat minim bahkan tidak ada perhatian sama sekali.
“Untuk menjaga basis massa, saya meluncurkan dua program yaitu program beasiswa Sabar atau Sahabat Baik Asep Rafi yang diperuntukkan khusus di Dapil saya, yaitu Kecamatan Gorondng. Biar secara ekonomi lemah, ketika ada keinginan kuat untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi kita fasilitasi mereka untuk bisa melanjutkan.” Ujar Rafi.
Beberapa anak sudah menikmati beasiswa yang ada di Pandeglang. Seperti yang anak yang rumahnya terkena putting beliung yang sempat viral, ternyata anaknya yang ingin bisa kuliah, akhirnya dikuliahkan di UNSIKA atau Universitas Singa Perbangsa Karawang.
“Alhamdulillah sudah digarap beberapa anak-anak Pandeglang yang sudah dikuliahkan. Yang terbaru kemarin, anak rumahnya terkena puting beliung. Saya kerumahnya waktu itu ngobrol sama ibunya. Tapi ibunya bukan cerita rumahnya yang roboh tapi soal anaknya yang ingin kuliah.” kata Rafi.
Selain itu, proses mendapatkan Kartu Indonesia Pintar juga dibantu oleh pihak beasiswa SABAR, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya juga diperhatikan.
“Waktu itu saya minta diketemukan dengan anaknya. Ternyata anaknya ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Yaudah kita bantu kita bantu advokasi dan alhamdulillah kita bisa kuliahkan di UNSIKA : Universitas Singa Perbangsa Karawang. Kita bantu juga supaya ia bisa lolos kartu indonesia pintarnya. Kita dampingi beliau alhamdulillah akhirnya bisa difasilitasi daribeasiswa SABAR. Selain itu, kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti bulanan kita perhatikan.” kata Rafi.
Menurut Rafi, beasiswa ini juga sebetulnya bisa diluar dapil nya, karena memang terkendala kondisi ekonomi namun keinginan belajar sangat kuat. Dan beberapa anak diluar dapil sudah ada yang menerimanya.
“Ada beberapa anak lagi kaya anak yang di Cimanggu, mereka walaupun bukan dapil saya tapi ini dibuka luas untuk masyarakat Pandeglang, alhamdulillah ada sekitar 30 orang anak yang bisa kuliah yang di Karawang UNSIKA, memfasilitasi anak-anak biar bisa kuliah ke perguruan tinggi. Saya bekerja sama dengan cendikiawan kampung dengan kampus-kampus yang sudah dikomunikasikan.” tambah Rafi.
Selain itu, Asurans SABAR yang diperuntukkan kepada guru ngaji karena jasa mereka yang bear kepada masyarakat pandeglang dalammendakwahkan Islam dengan cara mengajar ngaji.
“Asuransi Sabar kepada Guru Ngaji di kampung-kampung dan di desa-desa sebagai bentuk apresiasi kita kepada para guru ngaji. Asuransi ini bukan berarti untuk mengcover segala kebutuhan mereka tapi santunan untuk yang sakit, karena selama dia sakit kan pasti tidak bekerja butuh pemasukan. Itu kita hadir disana untuk kebutuhan. selama dia sakit. Semua premi itu saya yang nanggung dan tanpa jaminan apapun. Yang penting mereka dikirimkan KTP nya dan mereka sebagai guru ngaji kita akan berikan kartu asuransi nya.” Jelas Rafi.
Asuransi ini juga sudah tersalur ke beberapa orang guru ngaji di daerah pilihan Rafi yaitu di Kecamatan Gorondong. Rafi dan tim yang menanggung, masyarakat tinggal menerima kartu asuransinya.
“Untuk asuransi di tahap pertama sudah mencetak 100 asuransi, yang kita berikan dan kita sudah sebarkan. Ada beberapa yang dirawat dirumah, nah kalau dirumah maka tidak bisa klaim, kalau mau di klaimdi rawat di rumah sakit. Tapi kalau dirawat, itu dapet satu hari 200 rb, kalau 5 hari dirumah sakit ya berarti 1 juta. Tapi dibayarkannya setelah mereka pulang dari rumah sakit. Kita asuransi nya kerjasama dengan asuransi swasta. Alhamdulillah kita yang nanggung, masyarakat tinggal menerima kartu nya.” ujar Rafi.
Harapan dari Rafi sendiri adalah program ini bukan hanya ia yang menggarap tetapi termasuk dalam program pemerintah daerah. Berharap semakin banyak lagi putra daerah yang bisa menikmati pendidikan tinggi.
“Kemarin di awal januari saya mengadakan seminar beasiswa, alhamdulillah dihadiri oleh Bupati termasuk dihadiri oleh ASDA . Harapannya adalah bahwa program beasiswa ini bukan hanya bergulir di personal tapi bisa menjadi program besar pemerintah daerah.”
Dalam seminar tersebut respon Bupati juga sangat baik, mengingat masih tinggi angka anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena terkendala ekonomi.
“Alhamdulillah bupati menyampaikan beliau pun akan siap menjadikan ini sebagai program pemerintah untuk masyarakat kabupaten Pandeglang, nah ini kan bagus tuh, dan ini menjadi stimulus bagi masyarakat Pandeglang bagi pemerintah daerah mengeluarkan program baru yaitu Pro Kampus dikhususkan untuk anak-anak Pandeglang yang kuliah di PTN atau PTS. insha Allah kerjasama dengan kita, dengan beasiswa cendikiawan kampung, nanti kita mendampingi anak-anak ini bisa kuliah.” Tambahnya bersemangat.
Penulis : Siti Mahfudzoh