Petani kampung Cikeli, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang rugi puluhan juta akibat hama tikus yang menyerang puluhan hektar sawah mereka dalam beberapa bulan terakhir.
“Iya ini, semuanya abis di makan tikus” ujar Sukron (40) saat ditemui Damarbanten.com, Kamis (18/3/221)
Akibat serangan hama ini, waktu panen padi jadi tidak merata. Di sawah yang seharusnya sudah panen, kini rusak dan sebagian petani lainnya terancam gagal panen. Tak urung, mereka pun rugi cukup besar..
Petani Kampung Cikeli, Mohammad Abas (38) mengaku, musim panen kali ini mengalami penurunan hasil panen akibat hama tikus yang menyerang sawah miliknya.
“Rata-rata panen itu biasanya menghasilkan 7 ton sampai dengan 8,5 ton perhektar, tapi sekarang hanya dapat 1-2 ton saja perhektarnya,” ujarnya, bernada sedih. Kalau dihitung-hitung, katanya, kerugian petani bisa mencapai Rp.20 juta/ha.
Senada dengan Abas, Sukhaemi (29) juga mengalami kerugian yang cukup besar pada panen kali ini. “Biasanya penghasilan mencapai 6-7 juta, sekarang hanya mendapatkan 1,8 juta saja” ucap Sukhaemi.

Pupuk Mahal
Selain serangan hama tikus, para petani juga mengeluhkan langkanya ketersediaan pupuk dan harganya sangat mahal.
“Di sini, pupuk sulit didapat dan kalo ada harganya juga mahal sekali. Harga normalnya Rp.275 ribu/kw, tapi sekarang naik jadi Rp.320 ribu/kw,” keluhnya.
Abas berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani di kampungnya, terutama kecukupan ketersediaan pupuk dengan harga tetap stabi..
Penulis Hamidah