Damar Banten – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berakhir besok, Senin 9 Agustus 2021. Saat ini, belum ada informasi terkini apakah PPKM level 3 dan 4 akan diperpanjang kembali oleh Presiden Jokowi atau tidak.
Saat evaluasi, Presiden Joko Widodo menyoroti lonjakan kasus virus Covid-19 dari Jawa-Bali menuju keluar Jawa-Bali. Presiden menjelaskan lonjakan terjadi selama dua pekan terakhir.
“Keliatannya terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju keluar Jawa-Bali dan selama dua minggu terakhir ini penambahan kasus-kasus baru di provinsi di luar Jawa terus meningkat,” kata Jokowi di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (07/08/2021).
Tercatat pada tanggal 25 Juli provinsi luar Jawa-Bali berkontribusi 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru secara nasional. Sementara per 1 Agustus naik menjadi 13.589 atau 44 persen, sedangkan per 6 Agustus naik lagi ke menjadi 21.374 kasus atau 54 persen dari total kasus baru secara nasional.
“Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespon angka-angka yang tadi saya katakan. Karena kecepatan itu ada disitu,” ucap Jokowi.
Dalam evaluasi, Jokowi mengatakan per tanggal 5 Agustus terdapat lima provinsi dengan kenaikan kasus paling tertinggi.
Lima provinsi itu terdiri dari Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus aktif, Sumatera Utara 21.876 kasus aktif, Papua 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat 14.496 kasus aktif, dan Riau 13.958 kasus aktif.
Sedangkan pada hari Jumat, 6 Agustus tiga provinsi mengalami kenaikan yakni Sumatera Utara naik menjadi 22.892 kasus aktif, Riau naik menjadi 14.993 kasus aktif, dan Sumatera Barat naik menjadi 14.712 kasus aktif.
Sementara kasus aktif di Provinsi Kalimantan Timur dan Papua mengalami penurunan.
“Yang perlu hati-hati NTT, saya lihat dari seminggu kemaren tanggal 1 Agustus NTT masih 886, 2 Agustus 410 kasus baru, 3 Agustus 608 kasus baru, tanggal 4 Agustus 530 kasus baru, tetapi lihat di tanggal 6 kemaren 3.598 kasus baru. Yang angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,” tambahnya.
Jokowi meminta kepada berbagai pihak dan kepada Panglima TNI untuk menggencarkan pengentasan dan penelusuran atau tasting dan tracing.
Hal ini dilakukan agar mereka yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif bisa segera ditemukan dan dipisahkan sehingga tidak menyebar luas.
“Respons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau ndak, orang yang punya kasus positif sudah ke mana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan.” tegasnya.
Penulis : Hamidah