Damar banten – Sejak Pemilu pertama di tahun 1955, hingga pemilu 2019 yang terakhir, Indonesia sudah menyelenggarakan 12 kali Pemilu. Termasuk 5 pemilu pasca reformasi 1998.
Namun, tanpa mengurangi penghargaan pada pencapaian-pencapaian yang ada, semua pemilu itu belum berhasil mewujudkan harapan besar para pendiri bangsa dan seluruh rakyat Indonesia dalam terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Hari-hari ini, harapan-harapan itu bertatap muka dengan kehidupan kebangsaan yang agak suram yaitu ketimpangan melebar, korupsi meninggi dan kemiskinan bertambah. Dampak dari itu semua, bangsa ini semakin gampang tersulut api kebencian dan konflik.
Mengapa masyarakat adil dan makmur tak lekas terwujud? Mungkin tersuguhkan begitu banyak jawaban. Tapi ada satu jawaban yang pasti yaitu tidak adanya partai politik yang benar-benar serius dan tulus memperjuangkan politik kesejahteraan.
Karena itu, sejumlah anak muda, aktivis pergerakan, kaum profesional, agamawan, pelaku usaha kecil dan menengah, aktivis perempuan dan lain-lain melahirkan sebuah partai baru. Yang bernamanya: Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).
Tanggal 1 Juni nanti, bertepatan dengan 76 tahun lahirnya Pancasila, PRIMA akan mendeklarasikan diri kehadirannya di tengah rakyat Indonesia. Partai ini mewakili harapan baru Indonesia, diisi oleh wajah-wajah baru dalam politik Indonesia, yang masih segar (fresh) dan terbebas dari berbagai beban politik di masa lalu. Partai ini juga diisi oleh banyak kaum muda, generasi milenial dan Z. Merekalah yang menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan Indonesia masa depan yang adil dan makmur.
PRIMA didirikan oleh aktivis-aktivis muda, yang pada zamannya (pra-1998) berani memilih berhadap-hadapan dengan rezim Orde Baru. Mereka yang tak punya rasa takut secuil pun (fearless) untuk memperjuangkan Indonesia yang demokratis dan berkeadilan sosial.
Dalam jajaran pendiri partai, memang tak ada nama tokoh besar, cukong kaya-raya, ataupun selebritis terkenal. Tetapi justru dengan itulah partai bangga menyebut dirinya sebagai partainya rakyat biasa. Partainya kaum 99 persen (mayoritas rakyat Indonesia yang berada di bagian bawah piramida ekonomi).
Tetapi PRIMA punya mimpi besar: menjadi harapan baru bagi Rakyat Indonesia di Pemilu 2024. Sekarang ini sudah mengantongi Surat dari Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai partai politik berbadan hukum. Selanjutnya, akan mempersiapkan diri mengikuti verifikasi KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2024.
Kepengurusan PRIMA sudah hadir di 34 Provinsi di Indonesia, tersebar di 387 kabupaten/kota, dan berdiri di 3700 kecamatan di Indonesia.
Penulis : Fiqri Udayana