DamarBanten – Sekitar 50-an warga yang tinggal di Bantaran Sungai Ciujung Lama bersama organisasi Lingkungan Hidup, Senin (29/3/2021) menggelar unjuk rasa di lokasi pembangunan intake, di Desa Puser, Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Mereka khawatir Sungai Ciujung lama tercemari air dari Sungai Ciujung Baru.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10-an pagi itu diwarnai orasi dari warga dan perwakilan organisasi.
“Hari ini kami bersama para gabungan aktivis lingkungan hidup di Serang Utara beserta masyarakat yang tinggal di sepanjang Bantaran sungai Ciujung Lama menolak pembangunan intake ini, karena akan mencemari kehidupan ribuan masyarakat,” ujar aktivis Ciujung Institut, Ridho.
Ditegaskannya, aksi unjuk rasa ini bukan untuk menolak pembangunan normalisasi, tetapi menolak pembangunan intake yang dinilai akan mencemari Sungai Ciujung Lama.
“Kami sama sekali tidak menolak normalisasi sungai, yang kami tolak itu pembangunan intake,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Laskar Merah Putih (LMPI) Kecamatan Tirtayasa, Ali Soemarna mengatakan, pihaknya mendukung aspirasi masyarakat.
“Kami siap mendukung keinginan masyarakat. LMPI Kecamatan Tirtayasa menolak pembangunan Intake, bukan menolak normalisasinya,” tegasnya.
Senada itu, Ketua LMPI Kabupaten Serang, Wahyudin Syafei juga menyatakan dukungannya pada perjuangan dan aspirasi warga yang menolak pembangunan intake.
“Pihaknya sudah membahas masalah pembangunan intake dalam musyawarah LMPI pada 28 Maret lalu, dan kami mendukung sikap LMPI Tirtayasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, wahyudin menegaskan, pihaknya tidak menolak normalisasi sungat, tapi menolak pembangunan sodetan (intake) dari Sungai Ciujung Baru ke Sungai Ciujung Lama.
Penulis: Iqbal