Damar Banten – Puluhan warga Serang Utara mendatangi Kantor Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Senin (05/05/2025)
Mereka meminta klarfikasi terkait beredarnya flyer/poster yang beredar di media sosial yang mengumukan bakal digelarnya Gebyar Banten Pulih yang di sponsori oleh PIK2 pada Tanggal 10 Mei 2025, berlokasi di depan kantor Kecamatan Pontang.
Sontak saja poster tersebut membuat kegaduhan dikalangan masyarakat. Salah satu warga, Oyik mengatakan bahwa masyarakat serang utara merasa resah dengan adanya poster tersebut
“Kan kita semua tau sebagian besar masayarakat menolak adanya proyek PIK2,” ujarnya.
Lebih lanjut pria asal Kecamatan Tirtayas ini mengkhawatirkan, jika acara ini benar diaksanakan, hal itu berpotensi menimbulkan huru-hara dan konflik horizontal. “Makanya hari ini kita meminta klarifikasi ke Pak Camat sekaligus memberikan himbauan agar acara Ini jangan sampai diizinkan,”pintanya.
Senada itu, Sekretaris BPD Desa Singarajan Kecamatan Pontang, Dodi mengatakan bahwa Proyek PIK2 dengan Program Strategis Nasionalnya telah menjadi polemik dikalangan masyarakat Banten,bahkan sudah menjadi isu Nasional. Berbagai peristiwa,seperti perampasan tanah, pemagaran laut, pengurugan sungai sebagai aset publik, kerusakan lingkungan,bahkan menyebabkan korban jiwa.
“PIK2 dengan label PSN-nya sudah berbuat dzolim terhadap saudara-saudara kami di Tanggerang Utara. Maka dari itu kita warga Banten menolak dan akan melawan semua kegiatan yg berhubungan dengan PIK2 di bumi Banten,” Ucapnya dengan nada keras.

Diterima Camat
Camat Pontang, Syamsuri menerima warga di ruang kerjanya, tetapi jumlahnya dibatasi 10 orang saja. Kepada perwakilan itu, Syamsuri mengemukakan, pihaknya sudah mendengar kabar tersebut, dan telah berkoordinasi dengan pihak Koramil dan Polsek Pontang, bahkan dengan pihak Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Serang.
“Kami (MUSPIKA) sudah bersepakat, bahwa tidak akan pernah memberikan Ijin terkait acara Gebyar Banten Pulih di Kecamatan Pontang. Karena akan menimbulkan kegaduahan. Kami ingin daerah kami kondusif,” jelasnya.
Mendengar penjelasan itu, perwakilan warga merasa lega, dan kembali pulang ke kampung masing-masing. (**)
Penulis: Amrin Fasa