Damar Banten – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Banten terus mendorong pemberdayaan perempuan melalui peningkatan literasi politik dan keterampilan digital. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan Diseminasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik yang digelar pada Kamis (24/7/2025) di Panjunan Indah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Acara ini diinisiasi oleh Encop Sopia, ketua KPPI Banten sekaligus Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Gerindra, dan dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dari berbagai lingkungan. Turut hadir perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, yakni Yeni Rinajnin dan Dewi.
Perempuan Harus Ambil Peran
Dalam sambutannya, Encop Sopia menegaskan bahwa perempuan harus berani mengambil peran aktif di ruang publik, termasuk dalam dunia politik.
“Gunakan media sosial untuk belajar dan berbagi. Dari rumah, ibu‑ibu bisa ikut memajukan keluarga dan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar para peserta dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada perempuan lain di komunitasnya.
Pelatihan Media Sosial untuk Pemberdayaan
Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini adalah pelatihan pemanfaatan media sosial yang dibawakan oleh Cahya dari Algoritma Riset and Consulting Jakarta. Materi mencakup teknik dasar fotografi dan videografi dengan ponsel, pemilihan angle dan pencahayaan, hingga strategi penggunaan hashtag dan waktu unggah konten yang efektif.
Peserta tampak antusias, khususnya mereka yang tengah merintis usaha online. Banyak dari mereka mengajukan pertanyaan terkait peningkatan interaksi dan cara membangun personal branding di media sosial.

30 Persen Perempuan di Parlemen
Sesi berikutnya diisi oleh Ahmad Baidhowi yang menekankan pentingnya partisipasi politik perempuan.
“Minimal 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen harus terpenuhi. Suara perempuan harus didengar karena menyangkut kepentingan banyak hal,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa partisipasi politik tidak sebatas mencoblos saat pemilu, tetapi juga menyangkut hak untuk dipilih dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal hingga nasional.

Harapan dan Dampak Nyata
Kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Hajar, tuan rumah sekaligus peserta, menyatakan antusiasmenya.
“Kegiatannya seru dan sangat bermanfaat. Kami jadi belajar banyak, terutama soal media sosial dan memahami pentingnya perempuan berpolitik,” ujarnya.
Encop Sopia menutup kegiatan dengan pesan penuh semangat.
“Semoga ilmu yang diperoleh langsung dipraktikkan. Ibu-ibu di sini harus percaya diri, aktif, dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.”
Melalui kegiatan ini, KPPI Provinsi Banten berharap semakin banyak perempuan yang sadar akan hak politiknya, melek teknologi, dan siap menjadi pemimpin serta penggerak perubahan sosial di komunitasnya.
Penulis : Sayyidah