Damar Banten – Kasus pelecehan seksual di sekolah-sekolah Kota Serang semakin mengkhawatirkan. Menurut data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Serang, sepanjang semester pertama tahun 2023 sudah terjadi sekitar 35 kasus kekerasan seksual terhadap anak, sementara keseluruhan tahun 2022 mencatat 65 kasus menandakan peningkatan yang signifikan dalam waktu singkat.
Selain itu, hingga pertengahan tahun 2025, DP3AKB mencatat 40 laporan kasus kekerasan seksual kebanyakan dialami oleh perempuan dan anak-anak dengan pelaku yang mayoritas berasal dari lingkungan terdekat, termasuk ASN dan orang tua.
Menanggapi situasi ini, mahasiswa KUKERTA UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Kelompok 80 Kelurahan Walantaka menggelar seminar edukasi bertema “Sayangi Tubuhmu, Jaga Dirimu” di SDN 1 Walantaka, Sabtu (9/8/2025).
Ketua Kelompok KUKERTA 80, Zahwa Adienda Farsaych, menekankan perlunya edukasi sejak dini: “Kami ingin anak-anak paham cara menjaga diri, tahu bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, dan berani berkata ‘tidak’ jika merasa tidak nyaman,” ujarnya.
Perwakilan Kelurahan Walantaka, Arif Rahman Hakim, S.Pd., M.Pd., turut memberi dukungan: “Edukasi seperti ini penting agar anak-anak lebih waspada dan mampu melindungi diri. Pencegahan harus dimulai sejak usia dini, dan kegiatan ini menjadi langkah yang tepat,” ujarnya.
Penyuluhan disampaikan oleh Siti Zahra Tussita dan Samitha dari Forum Anak Kabupaten Serang menggunakan metode dongeng untuk memudahkan pemahaman. Materi mencakup pengenalan area pribadi, tanda bahaya pada orang dewasa, dan keberanian menolak jika merasa terancam.
Acara ditutup dengan kuis interaktif berhadiah yang membangkitkan antusiasme siswa. Diharapkan kegiatan ini menjadi upaya konkret menguatkan kesadaran perlindungan diri sejak dini.
Penulis: Ayu Lestari