Damar Banten – Tingkat melek huruf di Indonesia mencapai 96,7% (Badan Pusat Statistik/BPS, 2024), namun minat baca masih sangat rendah. Data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mencatat hanya sekitar 0,01% penduduk yang gemar membaca. Skor literasi siswa Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 pun berada di bawah rata-rata Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Kondisi ini mendorong Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) 23 Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten menghadirkan program Perpustakaan Keliling di SD Negeri Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang sebagai langkah nyata menumbuhkan budaya membaca sejak dini.
Kegiatan yang digelar Selasa (12/8/2025) ini diikuti seluruh siswa kelas 1 hingga 6. Anak-anak antusias membaca berbagai koleksi buku cerita, pengetahuan umum, dan bacaan edukatif yang dibawa tim Kukerta 23. Guru dan siswa menyambut hangat inisiatif ini.
Kepala SD Negeri Bendung, Udin Syarifudin, S.Pd., mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Ini membawa dampak positif. Awalnya siswa membaca karena terpaksa, namun lama-lama akan terbiasa.,” ujarnya.
Ketua Kukerta 23, Syahril Hardiansyah, menegaskan pentingnya literasi bagi masa depan anak.
“Literasi adalah kunci masa depan. Anak yang rajin membaca akan tumbuh menjadi pribadi berwawasan luas dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.
Selain membaca bersama, program ini juga menghadirkan sesi bercerita interaktif, kuis berhadiah, dan donasi buku untuk perpustakaan sekolah. Kukerta 23 UIN SMH Banten berkomitmen menghadirkan kegiatan edukatif yang menggabungkan ilmu, hiburan, dan nilai sosial demi mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
Penulis: Sayyidatul Mardiyyah, Ayu Lestari

