Damar Banten – Anggota DPRD Provinsi Banten Komisi III, Encop Sopia, menekankan pentingnya memasukkan pengalaman khas perempuan—seperti kehamilan dan menyusui—ke dalam perumusan kebijakan publik. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara podcast Damar Banten sekmen Suara Perempuan Banten.
Encop menyebut bahwa pengalaman biologis dan sosial perempuan sering kali diabaikan, padahal telah menjadi dasar lahirnya berbagai kebijakan penting seperti cuti melahirkan dan cuti haid. Ia menambahkan bahwa beberapa negara bahkan sudah memberikan cuti bagi suami untuk mendampingi istri pascapersalinan.
Hambatan Perempuan di Politik
Encop mengakui bahwa perempuan masih menghadapi hambatan struktural di dunia politik. Ia memberi contoh kondisi rapat yang kerap tidak ramah perempuan, seperti keberadaan asap rokok di banyak ruang pertemuan. Namun hambatan terberat menurutnya adalah asumsi bahwa perempuan tidak memiliki kemampuan memadai di ruang publik.
“Perempuan justru harus memiliki visi yang besar. Dengan visi dan cita-cita tersebut, perempuan akan terpacu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Encop mendorong perempuan untuk keluar dari konstruksi sosial yang membatasi. Menurutnya, jika seorang perempuan fokus memperbaiki diri, bekerja optimal, dan memiliki visi hidup, maka standar atau penilaian masyarakat yang bias akan hilang dengan sendirinya.
Perempuan sebagai Subjek Pembangunan
Encop menegaskan bahwa perempuan tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan, tetapi harus menjadi subjek yang aktif mengambil peran.
“Kita harus punya cita-cita besar. Visi dan misi itulah yang memberi semangat dan keberanian. Jika ingin menjadi subjek kebijakan, perempuan harus menjadi aktor—baik melalui jalur formal maupun nonformal,” jelasnya.
Persiapan Perempuan Masuk Politik
Menurut Encop, perempuan yang ingin terjun ke politik harus memulai dari pembangunan visi dan gagasan yang kuat. Jalur formal dapat ditempuh dengan masuk ke partai politik, menjadi caleg, lalu mengabdi secara optimal di lembaga legislatif atau eksekutif. Sementara jalur nonformal dapat melalui komunitas atau organisasi civil society.
“Jika sudah punya gagasan dan idealisme, masuklah ke partai politik. Bangun kepercayaan, bekerja sungguh-sungguh, dan ketika terpilih sebagai legislator, jangan tinggalkan visi misi tersebut,” pesannya.
Encop optimistis bahwa masyarakat kini semakin terbuka terhadap kepemimpinan perempuan, dan konstruksi lama yang membatasi perempuan mulai berubah.
Penulis : Owi

