By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Angka Kematian Bayi Provinsi Banten Turun Tajam
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Lintas Banten

Angka Kematian Bayi Provinsi Banten Turun Tajam

Last updated: Januari 31, 2023 4:01 pm
2 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Serang – Dalam 20 tahun terakhir, terjadi penurunan drastis Angka Kematian Bayi di Provinsi Banten. Berdasarkan rilis Long Form Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten (30/1/2023) dari 66 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2000 turun menjadi 14 per 1000 kelahiran hidup.

Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Banten Heri Purnomo mengatakan, sebagai daerah yang belum lama berdiri, Provinsi Banten belum memiliki data series kependudukan yang panjang. Oleh karena itu, parameter pendataan penduduk baru dilakukan pada tahun 2000.

Hasil Long Form SP 2020 yang dilakukan oleh BPS menunjukkan angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Banten mengalami penurunan yang cukup tajam. Pada tahun 2000 tercatat angka fertilitas sebesar 2,72 turun 2,01 poin pada long form SP2020. Artinya saat ini hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan wanita selama masa reproduksinya.

“Angka itu sudah di bawah target RPJMN dan SDGs,” pungkasnya.

Dijelaskan, untuk Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (ASFR) dalam lima puluh tahun terakhir terjadi penurunan fertilitas remaja (ASFR 15- 19) yang cukup tajam, yaitu dari 48 hasil SP 2000 hingga 18,20 hasil LF SP2020.

“Pola ASFR berbentuk U terbalik. Puncak ASFR Provinsi Banten terletak pada wanita umur 25-29 tahun,” katanya.

Kemudian, terkait dengan angka kematian penduduk usia dini di Provinsi Banten dalam 10 tahun terakhir terdapat 14 kematian bayi untuk usia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup. Lalu 2 -3 kematian anak berusia 1 -4 tahun per 1000 anak,

“Setiap 1000 balita Provinsi Banten, 16 -17 balita di antaranya tidak akan berhasil mencapai umur tepat lima tahun,” imbuhnya.

Dikatakan Heri, salah satu tantangan dalam pemenuhan target SDGs adalah isu ketersediaan data dengan disagregasi hanya tersedia di tingkat tertentu. Maka dari itu, Long Form SP2020 menjawab kebutuhan data hingga level yang lebih rendah.

Penulis : Hamidah

You Might Also Like

Pemprov Banten Giatkan Pembangunan dan Mempermudah Investasi Untuk Serap Tenaga Kerja
Kabupaten Serang Targetkan Peningkatan Nilai Maturitas SPIP pada Tahun 2025
Ketua TP PKK Banten Ajak Ibu Rumah Tangga Maksimalkan Pekarangan untuk Tanam Cabai
DLH Kabupaten Serang-PT Broco ACI Jalin Kerjasama Produksi RDF TPST Kibin
Masuk Program 100 Hari Kerja, Pembangunan Masjid Terapung Banten Segera Dilanjutkan
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Pemkab Serang Gelar Lokakarya PIP Kesehatan 2025: Cari Akar Masalah, Susun Lompatan Kinerja

3 minggu ago

Bupati Serang Ajak Forkopimda Kolaborasi Tuntaskan Program 100 Hari Kerja

3 minggu ago

Najib Hamas: Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Serang Adalah Tanggung Jawab Bersama

3 minggu ago

Rusak, Wabup Serang Najib Hamas Tinjau Jembatan Cikambuy

4 minggu ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?