Damar Banten – Strategi pemenangan pemilu dengan metode canvassing menekankan pentingnya silaturahmi politik antara calon dan masyarakat. Melalui cara ini, warga bisa lebih mengenal calon, mendapatkan pengetahuan baru, sekaligus menjadi lebih kritis dalam menanggapi politik.
Materi ini disampaikan dalam kegiatan Diseminasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik yang digelar Kamis (18/9/2025) di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan oleh Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI). Acara ini dihadiri Ketua KPPI Provinsi Banten yang juga anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi Gerindra, Encop Sopia, S.Ag., M.A., serta Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Yudi Budi Wibowo.

Canvassing Efektif
Narasumber pertama, Dr. Fajar Nursahid, menegaskan keberhasilan seorang calon tidak lepas dari kedekatannya dengan masyarakat. “Kalau ingin dipilih, syaratnya sederhana. Pertama dikenal, kedua disukai, ketiga baru dipilih,” ujarnya.
Menurutnya, canvassing punya efek besar untuk meraih simpati. Ada dua model, yakni dilakukan langsung oleh politisi atau melalui perwakilan. Namun, dampak paling kuat terjadi ketika calon turun langsung ke masyarakat.
Fajar juga menjelaskan tiga syarat penting dalam melakukan canvassing, yakni kemampuan membujuk atau menyampaikan gagasan, bahasa tubuh yang meyakinkan, serta kelapangan dada menghadapi situasi di lapangan. Ia menambahkan, etika juga harus dijaga. “Jangan kebanyakan janji yang tak realistis, lebih baik bangun kedekatan,” katanya.
Pemateri kedua, Udin, membahas canvassing di media sosial. Menurutnya, strategi ini lebih efisien waktu, namun bisa menjangkau banyak orang. “Kalau jadi tim sukses, canvassing di medsos itu hemat waktu tapi efeknya luas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ada strategi supaya konten politik di media sosial banyak ditonton. Pertama, kontennya harus menarik dari sisi visual, tipografi, dan editing. Kedua, melihat mayoritas masyarakat atau target lebih banyak memakai platform media sosial apa, sehingga pesan lebih tepat sasaran.
Penulis : Ayu Lestari