Damar Banten – Ulama Sepakat Kurban Adalah Ibadah Sunah yang Ditekankan, Kurban menjadi salah satu ibadah penting dalam Islam yang memiliki kedudukan mulia. Seluruh ulama sepakat bahwa ibadah ini termasuk dalam kategori sunah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan kurban sejak pertama kali disyariatkan hingga akhir hayatnya.
Lebih dari sekadar menyembelih hewan, kurban merupakan bentuk nyata kepatuhan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, seorang muslim menegaskan kesiapannya untuk berkorban demi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Memahami keutamaan kurban menjadi langkah penting agar hati semakin mantap untuk menunaikannya. Lantas, apa saja keutamaan dari ibadah kurban ini?
6 Keutamaan Ibadah Kurban bagi Umat Muslim
1. Amalan Paling Dicintai Allah di Hari Raya Idul Adha
Di hari Idul Adha, tidak ada ibadah yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Aisyah RA, bahwa “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari nahar (idul adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (hewan kurban), Sesungguhnya ia datang pada hari kiamat dengan tanduk, kulit dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah itu telah sampai kepada Allah SWT sebelum darah itu tumpah ke tanah, maka hendaknya kalian senang karenanya.” (HR. Tirmidzi)
2. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Ibadah kurban merupakan wujud kepasrahan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Bila niatnya benar dan dilakukan dengan ketakwaan, kurban akan diterima sebagai amal saleh yang bernilai tinggi. Ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa.”. (QS. Al-Maidah: 27)
3. Meningkatkan Kualitas Ketakwaan
Allah SWT mengingatkan bahwa bukan daging atau darah hewan kurban yang sampai kepada-Nya, melainkan nilai ketakwaan yang ada di dalam hati orang yang melaksanakannya. “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”. (QS. Al-Hajj: 37)
4. Menambah Pahala dan Kebaikan
Setiap bagian dari hewan yang dikurbankan—baik rambut, kulit, hingga bulunya—bernilai pahala. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW ketika ditanya tentang keutamaan berkurban, Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.”, Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”, Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”, Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
5. Menjadi Saksi Amal di Hari Pembalasan
Di akhirat kelak, hewan yang dikurbankan akan menjadi saksi atas ibadah seseorang. Hadis Nabi menjelaskan bahwa hewan kurban akan hadir dengan seluruh tubuhnya sebagai bukti amal, dan darahnya bahkan telah diterima oleh Allah sebelum menyentuh tanah. Rasulullah telah bersabda dalam sambungan hadis yang diriwayatkan Aisyah: “Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).
Menurut Tirmidzi hadis tersebut hasan, sedangkan Hakim berpendapat bahwa isnadnya shahih. Sebagian ulama mengatakan isnadnya lemah. Namun karena hadis tersebut mengandung ajaran tentang keutamaan qurban, hadis tersebut tidak tercela.
6. Membangun Kepedulian Sosial dan Kemanusiaan
Kurban juga memiliki dampak sosial yang besar. Melalui pembagian daging kepada fakir miskin dan yang membutuhkan, semangat kebersamaan dan solidaritas sesama umat Muslim akan tumbuh. Kurban bukan hanya ibadah pribadi, tetapi juga wujud berbagi nikmat rezeki dan bentuk kasih sayang kepada sesama.
Penulis : Edward