Damar Banten – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) 2025 menggelar seminar dan pelatihan pemasaran digital berbasis teknologi untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kantor Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (30/7/2025). Kegiatan ini bertujuan mendorong pelaku UMKM lokal agar mampu bersaing secara lebih luas di era digital.
Ketua KKN Desa Jatiwaringin, Fitrahul Alwi, menjelaskan bahwa tema digital marketing dipilih sebagai bentuk respon terhadap perkembangan zaman di era digitalisasi nasional. Kegiatan ini murni merupakan inisiatif mahasiswa berdasarkan arahan kampus yang meminta pengabdian masyarakat difokuskan pada penguatan sektor UMKM.
“Banyak pelaku UMKM di desa belum memahami bagaimana menjual produk mereka secara online. Kami ingin memberikan pemahaman tentang pemasaran digital yang lebih efektif dan efisien,” kata Alwi.
Fokus Pengembangan
Selain menyasar UMKM secara umum, kelompok KKN juga menyoroti potensi kerajinan tangan warga setempat sebagai produk unggulan. Produk-produk tersebut telah memiliki sertifikat dari pemerintah, dan diharapkan dapat dipasarkan lebih luas melalui platform digital.
“Harapannya, kerajinan ini bisa jadi daya tarik dan meningkatkan daya saing desa dibanding wilayah lain,” tambah Alwi.
Sasaran Utama
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta, yang terdiri dari pelaku UMKM, pedagang kecil, serta warga yang tertarik memulai usaha. Salah satu sasaran utamanya adalah pedagang makanan seperti penjual nasi uduk, yang selama ini belum masuk dalam platform daring seperti GoFood atau ShopeeFood.
Mahasiswa KKN juga membimbing peserta untuk memahami proses legalitas usaha seperti pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), hak cipta, dan NPWP.
Kegiatan ini merupakan salah satu program utama KKN UMT 2025. Mahasiswa berharap ke depan, program ini dapat meningkatkan produktivitas warga, menekan angka pengangguran, dan menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa.
“Kami tidak ingin program ini berhenti begitu saja. Akan ada pendampingan dan kontrol lanjutan bahkan setelah masa KKN selesai,” tegas Alwi.
Respon Positif
Kepala Desa Jatiwaringin, Hasan Bahri, menyambut baik dan mengapresiasi penuh kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, khususnya dalam bidang pemasaran yang masih harus diperkuat agar mampu bersaing dengan wilayah lain.
“Ini terobosan bagus. Saya berterima kasih kepada UMT karena telah mengirimkan mahasiswanya. Mereka membawa ilmu dari kampus yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Hasan.
Hasan menegaskan bahwa program yang diinisiasi mahasiswa ini selaras dengan tujuan pembangunan desa, yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat dari aspek ekonomi, pendidikan, dan pola pikir.
“Saya berharap kerja sama ini tidak berhenti sampai sini. Monitoring dan silaturahmi tetap berjalan, karena membangun desa adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Harapan
Sebelumnya, pemerintah desa juga telah memberikan bantuan berupa alat produksi untuk pelaku UMKM. Namun, dengan tambahan teori dan pendampingan dari mahasiswa, Hasan optimis potensi UMKM bisa semakin maksimal.
Ia juga meminta bantuan dari mahasiswa untuk membantu mendesain brand produk agar lebih menarik. “Kami ingin produk desa punya identitas kuat di pasar digital,” tutupnya.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN UMT 2025 berharap Desa Jatiwaringin dapat menjadi contoh desa digital berbasis pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan dan mandiri bagi desa-desa lainnya.
Penulis: Fadhil Muhammad