Hari ini , 12 Mei 2025, umat Budha merayakan Hari Raya Waisak, atau dikenal juga dengan sebutan Tri Suci Waisak. Banyak kegiatan digelar, antara lain mengunjungi makam leluhur, bhakti sosial, dan ibadah Puja pada malam purnama Waisak.
Barangkali ada yang bertanya, apa makna Waisak dan mengapa disebut juga dengan Tri Suci Waisak?
Sebagaimana dilansir laman Kementerian Agama,
kata Waisak berasal dari dua bahasa, yaitu Vaisakha (Sansekerta) dan Vesakha (Pali) yang berarti nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, Waisak umumnya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.
Kalangan umat Buddha menyebut Waisak sebagai Hari Raya Trisuci Waisak, karena untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu: (1) Kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM; (2) Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh pada tahun 588 SM; dan (3) Wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.
Menyongsong Waisak, umat Buddha sering mengadakan kegiatan bersih vihara, ziarah ke makam leluhur, bersih makam pahlawan, pwntaa awni dan aneka lomba. Lalu, Pada saat Hari Waisak, umat Buddha melaksanakan puja pada detik-detik bulan purnama.
Kisah hidup Buddha Gautama mengajarkan kita perlunya perjuangan. Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya. Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dharma kebajikan dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa dan bernegara.
Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak.
Penulis: Ivan