Damar Banten – Pengurus Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Walantaka (PCPM) gelar diskusi publik, yang di hadiri puluhan organisasi kepemudaan se- Kecamatan Walantaka, dengan tema diskusi menggali potensi dalam pembangunan masyarakat. Pipitan, Minggu ( 04/05/2025) Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kreatif Pipitan, organisasi kepemudaan yang hadir diantaranya perwakilan dari Gerakan Pemuda Ansor Walantaka, FK- KIM Kota Serang, KNPI Walantaka, Karangtaruna Walantaka dan beberapa organisasi lainnya.
Moch. Fahmi Abduh Ketua PCPM Walantaka dalam sambutanya menyinggung bonus demografi yang sempat viral “terkait bonus Demografi Indonesia saat ini , pemuda memiliki potensi lebih banyak untuk berkembang, tentunya pemuda harus lebih kreatif agar kedepanya pemuda bisa menopang pembangunan yang ada di Indonesia agar target Indonesia emas tercapai tentunya perlu kolaborasi seluruh pemuda dan semangat dalam memangun sebuah gerakan” ungkapnya.
Kemampuan dalam menggali potensi masyarakat perlu dimiliki oleh pemuda, karena dalam membangun suatu wilayah tidak selalu melihat potensi sumber dana dan sumber daya alam namun, potensi sumber daya manusia sangatlah penting, melalui dialog dan diskusi antar pemuda merupakan salah satu cara untuk membangun potensi sumber daya manusia, sehingga kreatifitas terus di tingkatkan bagi setiap pemuda agar dapat tetap bersaing di era yang serba cepat, ungkap Akhyadi Plt. Ketua FK- KIM Kota Serang pada saat menngisi sesi diskusi.
Dalam membangun potensi pemuda ada dua hal yang menjadi sebuah kekuatan bagi pemuda dalam membawa sebuah perubahan, dua hal tersebut yaitu secara internal, pemuda memiliki produktifitas yang tinggi, memiliki energi yang besar dan lebih kreatif. Yang kedua secara eksternal pemuda dapat menjangkau akses dan kesempatan sehingga dapat membuat suatu kesempatan menjadi sebuah potensi, terkadang man usia lupa dengan potensi yang di miliki oleh karena itu melalui diskusi ini kita dapat menyadari potensi yang kita miliki. Ucap Ari Nurrohman saat memaparkan sesi diskusi.
Penulis : Edward Edi