Damar Banten – Sidang Pleno ke-3 TKPSDA Wilayah Sungai (WS) 3 Ci membahas Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) 2025 dan sosialisasi Indeks Ketahanan Air (IKtA) para Rabu, (17/09/25). Salah satu poin penting yang mengemuka adalah keterkaitan pengelolaan air dengan program pembangunan ketahanan pangan di Banten.
Ketua Bappeda Provinsi Banten sekaligus Ketua TKPSDA WS 3 Ci, Mahdani, menegaskan bahwa air bukan hanya soal kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadi kunci bagi sektor pertanian dan industri. Ia mencontohkan, kebutuhan air di wilayah Serang Raya, Tangerang, hingga Cilegon harus dikelola hati-hati karena melibatkan masyarakat, petani, hingga industri besar.

“Pengalokasian air harus berbasis prioritas. Musim tanam petani harus dijaga, kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi, dan industri juga tidak boleh terabaikan. Karena itu proyek waduk di Lebak dan Sidangheula sangat penting untuk menopang ketahanan pangan dan distribusi air di Banten,” ujar Mahdani, saat diwawancarai di ruangannya.
Ia juga menekankan sinergi dengan program Gubernur Banten, Andra Soni yaitu Bangun Jalan Sejahtera. Menurutnya, pembangunan jalan usaha tani yang terintegrasi dengan irigasi akan mempermudah petani mengangkut hasil panen dan menekan ongkos produksi.
“Kalau sawah luas di Wanasalam atau Cikeusik hasilnya bagus, tapi ongkos angkutnya tinggi, petani rugi. Jalan usaha tani akan memperpendek jarak, memudahkan transportasi panen, dan mendukung pertahanan pangan. Jadi pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur harus jalan bersama,” jelasnya.
Melalui sidang pleno 3 TKPSDA WS 3 Ci ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang tidak hanya menjamin ketersediaan air, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di Banten.
Penulis : Mardiah dan Ayu Lestari