Damar Banten – Meningkatnya angka pernikahan dini dan kasus stunting di wilayah Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, mendorong Kelompok Kukerta Reguler 60 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar kegiatan sosialisasi keluarga berencana dan pencegahan stunting, Jumat (25/7/2025) pukul 14.10 WIB, di Kantor Sekretariat Koperasi Merah Putih Kelurahan Pancur.
Sasaran Kegiatan
Ketua Penyelenggara kegiatan, Bintang Fajar Nuryanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil pengumpulan data dari puskesmas, kelurahan, dan warga setempat. Meskipun angka stunting tercatat menurun dari tujuh menjadi tiga kasus dalam satu tahun terakhir, tingginya angka pernikahan dini menjadi faktor risiko serius.
“Kami mendapati banyak pemuda yang menikah di bawah umur tanpa bekal pengetahuan memadai tentang pernikahan dan pengasuhan,” jelasnya.
Tidak seperti program sejenis yang biasanya menyasar ibu rumah tangga, sosialisasi ini menargetkan pemuda yang belum menikah. Tujuannya, memberikan pemahaman sejak dini tentang pentingnya perencanaan keluarga dan pemenuhan gizi anak.
“Ini bukan soal menikah atau tidak, tapi soal kesiapan dan pengetahuan untuk membangun keluarga yang sehat,” tegas Bintang.
Kolaborasi
Kegiatan ini turut melibatkan Duta Keluarga Berencana Provinsi Banten, Kelurahan Pancur, serta enam kader PKK. Persiapan dilakukan secara intensif selama sepekan, mulai dari pendataan warga, koordinasi antar RW, hingga penyusunan materi. Total peserta yang hadir mencapai 34 orang dari tujuh RW.
Masyarakat Kelurahan Pancur sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Masyarakat menilai kegiatan ini menyentuh langsung permasalahan wilayah Pancur yang selama ini jarang disoroti secara terbuka.
“Awalnya mereka heran karena pesertanya anak muda, bukan ibu-ibu. Tapi setelah dijelaskan, mereka justru mendukung penuh,” terang Qidam salah satu panitia.
Pesan Pemateri
Duta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, Fatiha, menjadi pembicara inti dalam acara ini, ia menyampaikan materi mengenai pencegahan stunting. Pemaparan materi berjalan dengan baik, respon masyarakat yang datang sangat antusias atas kegiatan ini.
“Para warga keliatan antusias, harapan saya dengan adanya program kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perencanaan sebelum menikah”. ujarnya Fatiha dalam wawancara.
Apresiasi dan Harapan
Dalam sambutannya, Lurah Pancur, Mahdi, SE, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa Kukerta. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan pernikahan usia dini.
“Ini bukan hanya program lokal, tapi persoalan nasional. Mahasiswa sudah tepat sasaran,” ujarnya.
Ketua kukerta 60 Universitas Negeri Islam Sultan Maulana Hasanuddin Banten menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat, terutama dalam pencegahan stunting yang menjadi persoalan penting bagi negeri ini.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa membangun keluarga tidak cukup dengan niat, tapi butuh ilmu dan kesiapan jangka panjang,” tutup Bintang.
Mahasiswa berharap kegiatan sosialisasi ini tidak berhenti hanya di satu titik. Edukasi berkelanjutan sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang sehat dan generasi bebas stunting.
Penulis: Fadhil Muhammad & Rifki Eka