Damar Banten – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memang benar-benar bergaya ‘cowboy’. Pihak-pihak yang dinilai bakal merugikan kepentingan Amerika tak segan dihajarnya, diantaranya melalui kebijakan tarif bea masuk.
Forum kerjasama BRICS, dalam rentetan kebijakannya terus menggulirkan isu dan keinginan untuk menyingkirkan / mengurangi peran mata uang dolar AS dalam bertransaksi diantara anggotanya pun tak lepas dari sorotan Trump. Terbukti, di tengah berlangsungnya KTT BRICS ke 17 yang berlangsung di Rio de Jeneiro, Brazil, Trump melontarkan ancamannya, bakal menambah tarif 10 persen bagi anggota Forum Krjasama BRICS, Sebagaimana diketahui, forum BRICS ini diinisiasi oleh Brasil, Rusia, India dan Cina, .
Dinamika Global
Tentu saja, ancaman itu menimbulkan ws-was bagi Indonesia yang telah resmi bergabung dengan BRICS. Apalagi, saat ini Indonesia tengah melakukan negosiasi pengurangan besaran tarif bea masuk AS. Tak urung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, usai Rapat Kerjanya dengan Komisi XI DPR-RI di Jakarta, Senin (07/07/2025) menyatakan, pernyataan Trump itu perlu dicermati dan diwaspadai karena akan berdampak langsung terhadap perdagangan internasional, khususnya Indonesia.
“Kita ikuti perkembangannya saja mengingat proses negosiasi Indonesia ke AS masih berlangsung,” kata Bendahara Negara itu.
Lebih lanjut, Menkeu Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian global akan sangat berpengaruh pada perekonomian dunia,termasuk Indonesia. Dan pstinya pergolakan itu akan dicermati dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Biaya Negara (APBN). (**)
Penulis: Lucy T