By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Gagasan Millenarisme di Jawa
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
opiniSeputar Banten

Gagasan Millenarisme di Jawa

Last updated: Maret 1, 2024 8:38 am
1 tahun ago
Share
5 Min Read
SHARE

Damar Banten – Di Jawa, muncul berbagai ramalan yang berkembang mengenai millenarisme, yakni merujuk pada satu masa kejayaan yang menyatakan, jika semua bentuk ketidakadilan akan berakhir serta kesejahteraan akan dapat dinikmati oleh masyarakat. Gagasan tentang milenarisme adalah sebuah gerakan yang berakar pada agama, yang bertujuan dalam menciptakan perubahan sosial pada kehidupan manusia di dunia, yang sedang mengalami ketertindasan dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh penguasa asing.

Perlu digarisbawahi jika gerakan tersebut berbeda dengan gerakan salvation religion, atau gerakan eskatologi yang lebih berfokus pada perubahan yang hanya terjadi di akhirat.

Tujuan dari gerakan mileniarisme di Banten  adalah bentuk pengharapan jika pergolakan sosial yang terjadi, akan mengantarkan kemenangan pada umat Islam terhadap kolonial Belanda, yang itu nantinya akan membuat tatanan negara serta masyarakat tradisional dapat dipulihkan kembali. 

 Gerakan millenarian memang berpotensi menjadi sebuah gerakan yang sangat radikal, hal itu karena gerakan tersebut mempunyai capaian dalam melakukan restorasi terhadap status quo secara total, alhasil memakai gagasan milenaristik di Banten telah memberikan jawaban terhadap masyarakat guna menyatakan sebuah perlawanan.

 Di samping itu, Sartono Kartodirdo menjelaskan, jika radikal ialah bentuk gerakan sosial yang menolak secara total, diikuti dengan reaksi masyarakat dalam menentang penguasa yang memiliki hak istimewa, dengan begitu dapat dikatakan jika gerakan radikalisme merupakan sempalan atas gerakan Ratu Adil, yang itu bersifat revolusioner serta mempunyai pengikut pada golongan kelas bawah atau kaum tertindas.

Di Banten, keyakinan atas Mileniarisme sudah mengakar pada kelompok masyarakat seperti petani, buruh, serta bandit sebagai sebuah solusi dalam mengakhiri penderitaan sosial yang mereka alami. Mereka yang mempunyai keyakinan atas gerakan Milleniarisme diharuskan agar patuh terhadap setiap perintah dari para pemimpin pada saat melakukan gerakan revolusioner. 

Kecenderungan setiap tokoh pada gerakan Milleniarisme biasanya akan menekankan kepada para pengikutnya, agar supaya mengambil upaya-upaya antisipasi serta apabila menolaknya akan dijatuhi hukuman. Di samping itu, gerakan Mileniarisme berguna dalam mengorganisir massa rakyat pada suatu kesatuan baru, yang itu biasanya melebihi sebuah ikatan keluarga, alhasil menciptakan rasa loyalitas yang tinggi kepada para pemimpin revolusi.

  Dengan demikian, hal tersebut bisa ditinjau dari sebagian gerakan sosial—yang diperkarsai oleh para tokoh elite agama—yang dengan cepatnya bisa mengorganisir massa rakyat dalam melaksanakan perlawanan terhadap pemerintahan kolonial. Hal tersebut juga tergambarkan pada Ideologi mesianis yang merujuk pada Juru Selamat, yang itu mempunyai cenderung kepada gerakan Mileniarisme atau sebuah keyakinan mengenai kedatangan Mesiah, yang itu ada pada agama Nasrani yang dibawa oleh Isa Al-Masih.

  Yang itu bisa ditinjau pada ajaran kitab Perjanjian Lama yang sudah meramalkan mengenai akan datangnya juru selamat, guna mengembalikan kejayaan seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Daud As, pada saat memimpin kerajaan serta sosok yang dinantikan tersebut nantinya akan lahir dari keturunannya. Pada Perjanjian Lama juga tertulis keyakinan jika, Mesias lahir ke dunia melalui seorang perempuan suci bernama Maryam, yang selanjutnya anak tersebut dinamai Isa. Pada peristiwa tersebut, banyak pihak yang menyimpan harapan terhadap Isa yang diangkat nabi, agar menjadi juru selamat bagi umatnya.
Hal tersebut juga ada pada kepercayaan di Jawa, di mana harapan mengenai milleniaristik acapkali terpusat kepada para sosok mesianis, sedangkan untuk sang Juru Selamat atau Ratu Adil seringkali datang dari pihak kerajaan atau sosok yang mempunyai pengetahuan mengenai agama Islam, semacam guru, kiai, serta seseorang yang dianggap suci atau mempunyai daya kharismatik dan prophetic.
Munculnya sosok sebagai Ratu Adil sering kali disebabkan oleh beberapa persoalan, seperti halnya bencana alam, penurunan martabat, serta kesengsaraan atau penderitaan. Ramalan mengenai sosok Ratu Adil atau Imam Mahdi telah diungkapkan oleh Jayabaya sebagai sosok yang akan hadir dalam membebaskan penderitaan, kelaparan, serta ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat. 

Keyakinan akan hal mistik tersebut sudah menjamur bagi kalangan masyarakat Jawa, yang telah atau sedang mengalami penjajahan serta eksploitasi pertanian secara membabi-buta, yang itu dilakukan oleh bangsa Eropa. Kondisi tersebut  memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh para tokoh dalam mempropaganda masyarakat, supaya melakukan tindakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda, yang itu membuat para pejabat kolonial acapkali mengawasi para tokoh agama, bahkan berupaya dalam menghentikan pergerakan mereka, supaya tidak melakukan gejolak sosial di tengah masyarakat.

Penulis: Ilham Aulia Japra

You Might Also Like

Wagub Banten Salurkan Bantuan RLHB dan Pendidikan dari BAZNAS di Pandeglang
Ida Nuraida Dilantik Jadi Pj Sekda Kabupaten Serang
Peringati HANI 2025, BNN Banten dan Bupati Serang Gelar Senam dan Tes Urine Massal di SMKN 1 Tanara
Kabupaten Serang Masuk Zona Merah Narkoba, Bupati Komitmen akan Bentuk BNN Kabupaten Serang 
Bupati Ratu Zakiyah Ajak Masyarakat Wujudkan Gerakan Serang Tanpa Narkoba pada peringatan Hari Anti narkotika Internasional (HANI)
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Wagub Banten Hadiri Haflah Khotmil Quran di Ponpes At-Thohiriyah Serang

5 hari ago

Wagub Banten A Dimyati Natakusumah Lakukan Dialog dengan Paguyuban Urang Banten

5 hari ago

Pemprov Banten Giatkan Pembangunan dan Mempermudah Investasi Untuk Serap Tenaga Kerja

5 hari ago

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 Tampilkan Permainan Tradisional di Seba Baduy

2 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?