By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Hari Purbakala 14 Juni: Merayakan Warisan dan Kekayaan Masa Lampau
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Budaya

Hari Purbakala 14 Juni: Merayakan Warisan dan Kekayaan Masa Lampau

Last updated: Juni 19, 2024 8:35 am
1 tahun ago
Share
5 Min Read
SHARE

Damar Banten – Setiap tanggal 14 Juni, Indonesia memperingati Hari Purbakala, sebuah momen penting untuk mengenang dan merayakan kekayaan warisan sejarah dan arkeologi yang dimiliki bangsa ini. Hari Purbakala bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga, melestarikan, dan mempelajari situs-situs purbakala yang tersebar di seluruh nusantara. Melalui peringatan ini, diharapkan generasi muda lebih menghargai dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian warisan budaya.

Hari Purbakala pertama kali ditetapkan pada tahun 1913 oleh pemerintah Hindia Belanda. Saat itu, banyak ditemukan artefak dan situs purbakala di berbagai wilayah Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, serta peninggalan megalitikum di Sumatera dan Sulawesi. Penetapan hari ini didorong oleh kesadaran akan pentingnya perlindungan dan penelitian terhadap situs-situs tersebut guna mencegah kerusakan dan pencurian.

Setelah Indonesia merdeka, kesadaran akan pentingnya warisan budaya semakin meningkat. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus memperkuat upaya pelestarian dengan menetapkan kebijakan dan program-program yang mendukung pelestarian situs-situs bersejarah. Hari Purbakala yang jatuh setiap 14 Juni pun dijadikan momen untuk memperbarui komitmen nasional dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.

Warisan purbakala adalah jendela masa lalu yang memberikan gambaran tentang kehidupan, budaya, dan perkembangan peradaban manusia di masa lampau. Melalui peninggalan arkeologi, kita dapat mempelajari pola kehidupan nenek moyang, teknologi yang digunakan, serta nilai-nilai yang dianut masyarakat pada zaman dahulu.

Selain itu, warisan purbakala juga memiliki nilai estetika dan ilmiah yang tinggi. Candi-candi, patung-patung, serta artefak lainnya tidak hanya menjadi objek penelitian arkeologi, tetapi juga sebagai karya seni yang indah dan penuh makna. Melestarikan warisan ini berarti kita menjaga aset budaya yang tidak ternilai harganya, yang dapat menjadi daya tarik wisata dan sumber pengetahuan bagi generasi mendatang.

Pelestarian situs-situs purbakala di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kerusakan akibat alam dan aktivitas manusia. Bencana alam seperti gempa bumi, erosi, dan banjir dapat merusak situs-situs bersejarah. Selain itu, kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek pelestarian juga dapat mengancam keberadaan situs-situs purbakala.

Tantangan lain adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga warisan purbakala. Banyak situs yang rusak akibat ulah tangan-tangan jahil atau pencurian artefak. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan ini. Melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang tersebar di berbagai daerah, pemerintah melakukan pemantauan, perawatan, dan restorasi situs-situs bersejarah. Selain itu, kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional juga dilakukan untuk mendukung upaya pelestarian, baik dalam bentuk bantuan dana, teknologi, maupun tenaga ahli.

Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian warisan purbakala. Dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat, upaya pelestarian akan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:

  1. Edukasi dan Sosialisasi: Mengikuti dan menyebarkan informasi mengenai pentingnya pelestarian situs purbakala melalui berbagai media.
  2. Partisipasi dalam Kegiatan Pelestarian: Terlibat dalam kegiatan seperti gotong royong membersihkan situs, mengikuti program adopsi cagar budaya, dan mendukung upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi.
  3. Pengawasan dan Pelaporan: Mengawasi keberadaan situs-situs purbakala di lingkungan sekitar dan melaporkan jika ada kerusakan atau tindakan yang dapat merusak situs tersebut.

Hari Purbakala 14 Juni merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa. Dengan memahami nilai dan makna dari warisan purbakala, kita dapat lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan situs-situs purbakala di Indonesia dapat terus lestari dan menjadi sumber pengetahuan serta inspirasi bagi generasi mendatang. Mari kita jadikan Hari Purbakala sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dalam menjaga warisan budaya bangsa, demi masa depan yang lebih baik.

Penulis: Ilham Aulia Japra

You Might Also Like

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 Tampilkan Permainan Tradisional di Seba Baduy
Debus Banten Di lirik Tamu dari Jepang
Lomba Teater Boneka menjadi arena untuk membuka ruang yang Inklusif untuk Sekolah Khusus se Banten
IPSI Banten Tampilkan Debus Pada Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten
Seba Baduy 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Titipkan Tumbuh Kembang Anak
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy

1 tahun ago

Tradisi Kawalu dan Seba dalam Masyarakat Baduy: Upacara, Makna, dan Pelestarian Lingkungan

1 tahun ago

Sebanyak 1.500 Warga Baduy Jalani Tradisi Seba Baduy 2024

1 tahun ago

Agus K Saputra Rilis Buku Puisi

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?