Damar Banten – Seba Baduy 2025 diselenggarakan di Alun-alun Kota Serang, Sabtu (03/05/2025). Salah satu stand yang menarik perhatian adalah stand Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Delapan (BPK 8) yang menampilkan permainan tradisional.
Dalam upaya melestarikan permainan tradisional, BPK 8 melakukan inventarisasi permainan tradisional yang ada di wilayah Banten. Dari hasil inventarisasi tersebut dipilih permainan yang sudah punah dan mana yang masih bertahan. Beberapa permainan yang masih bertahan ialah, engklek congklak, gasing, tali karet dan enggrang.

“Dari permainan yang masih ada kami lakukan sosialisasi melalui pameran yang bertajuk budaya dan kedepanya akan kami lakukan pameran khusus untuk permainan tradisional di museum kepurbakalaan. Selain melalui pameran, upaya yang dilakukan oleh BPK 8 yaitu dengan museum keliling. Yang mana museum ini datang ke sekolah- sekolah untuk mengenalkan nilai-nilai budaya termasuk mengenalkan permainan tradisional,” jelasnya
Tantangan yang dihadapi dalam melestarikan permainan tradisional adalah pengaruh gadget karena anak-anak lebih senang memainkan gadget daripada memainkan congklak dan tali. Faktanya, ketika anak-anak dikenalkan permainan tradisional di pameran, mereka lupa dengan gadgetnya karena mereka asik memainkan permainan tradisional seperti batok engrang. “Harapannya, orang dewasa mengenalkan permainan tradisional kepada anak, karena kami selalu berpesan selalu lestarikan dan selalu lindungi warisan budaya,” jelas Siti Rohani kepada Damar Banten.
Demikian laporan Damar Banten dari Seba Baduy 2025.
Penulis : Edward Edi