Damar Banten – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto resmi meluncurkan 80.081 kelembagaan Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih dalam acara yang digelar di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peluncuran ini dihadiri oleh jajaran menteri, tokoh nasional, pimpinan pemerintah daerah seluruh Indonesia, serta perwakilan dari BUMN dan dunia usaha.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi rakyat. Ia mengingatkan bahwa kekuatan sejati lahir dari semangat gotong royong, ketika yang lemah bersatu menjadi kekuatan yang besar. Konsep koperasi, menurutnya, bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan sebuah gerakan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan ekonomi bangsa.
Presiden menegaskan, sejarah manusia selalu diwarnai perebutan kekuasaan, dan bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu menjamin kebutuhan rakyatnya. “Kita sudah memiliki semua bentuk kenegaraan, DPR, MPR, DPD, gubernur, menteri. Tetapi kalau rakyat kita masih ada yang lapar, kita belum merdeka,” ungkapnya di hadapan ribuan hadirin.

Lingkaran Kesulitan
Lebih lanjut.Prabowo mengemukakan, kondisi para petani kecil selama ini terjebak dalam lingkaran kesulitan akses permodalan dan rantai distribusi yang panjang. Banyak petani yang terpaksa menjual hasil panennya dengan harga murah kepada tengkulak atau rentenir karena kebutuhan mendesak. Menurutnya, persoalan itu sudah berlangsung puluhan, bahkan ratusan tahun dan hanya bisa diputus dengan langkah besar yang terarah melalui gerakan koperasi.
Konsep koperasi yang didorong melalui Koperasi Merah Putih ini , harapnya, bisa menjadi wadah bagi rakyat kecil untuk membangun kekuatan ekonomi bersama.
“Gerakan koperasi adalah bagian dari cita-cita para pendiri bangsa yang sejak awal perjuangan kemerdekaan telah membentuk serikat dagang dan koperasi dari bawah,” tegasnya.
Tentunya, peluncuran 80.081 koperasi tersebut diharapkan
menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan ekonomi sebagai bagian dari kemerdekaan sejati bangsa. (**)
Penulis: Sayyidah