By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Srivijaya & Marlapas Sidhayartha
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Budaya

Srivijaya & Marlapas Sidhayartha

Last updated: Juli 6, 2021 2:47 pm
4 tahun ago
Share
4 Min Read
SHARE

“Marlapas” atau “Sidhayarta” yaitu perjalan suci membawa para Rshi “Brahmana” membina umat melakukan perbaikan dan merawat candi ajaran leluhur Nusantara Indonesia terdahulu

Para Rshi terdahulu melakukan,melaksanakan perjalanan suci”Sidhayarta/Marlapas” membawa menyebarkan “Dharmic Original”,….fahami ini bukan “Buddhism”,tapi mendasarinya lahirnya Hindu/Buddha/Jaina di india,inilah yang di bawa oleh Para Datu yang hingga kini tersimpan sempurna di Bali,Tergambar di Borobudur

Para Master/Rshi/Alumnus dari Pusat pembelajaran “Dharmic Original” bernama “Dharmaphala” yang bercabang di india”Nalanda” lokasi yang pernah di kunjungi Atisha Dipamkhara dari tibet,juga di lihat oleh I-Tshing…

Para Rshi terdahulu pernah melakukan nya,…Melaksanakan perjalanan suci”Sidhayarta/Marlapas” membawa menyebarkan “Dharmic Original”,….keluar Nusantara

Dharmadasa 700-620 SM
Dharmapala 670-580 SM
Sañjaya Belaṭṭhaputta 6 SM
Sariputra 568-484 SM
Svarnadvipa Dharmakirti 610 SM – 520 SM (ada 2 nama sama dalam masa berbeda)
Kumarila Bhatta I 618-540 SM
Adi Sankara 569-537 SM
Çhri Janaýasã – Dhapunta Hyam 671–702 M

Pada abad ke 6 SM bahkan jauh sebelum nya ajaran Brahmana “Dharmic” yang di bawa kaum “Arya/Cakya/Saka” dan di kemudian hari menjadikan munculnya penafsiran terhadap kitab suci “Veda” yang melahirkan,Aranyaka dan upanizad, “Vedic” dipelajari dan ditafsirkan dengan bebas,Kebebasan ini menyebabkan timbulnya beberapa ajaran dan aliran yang berbeda-beda

Pada tahun 563–483 SM,Lahir Sidharta Gautama tokoh “Buddhism”
Pada tahun 549–477 SM,Lahir Mahavira tokoh “Jainsm”
Pada abad 9 M,Era Inggris di india lahir ajaran formil yang tidak dari keduanya dan tidak Islam yaitu “Hindu” ditambah akhiran isme berbasis vedic

3 orang Datu yang berangkat dari “Pusat Puja” saat Pra Islam bernama “Mong Takui” adalah landmark dari area “Kota Suci”,kadatuan di Xlll Koto Kampar,Pusat Pemerintahan ada di bukit “Katangka”,Wilayah nya di tandai dengan “Koto” yang memakai “Angka”

1.”Shang Hyang Datu Dapunta” dikenal “Dapunta Hyang”

2.”Shang Hyang Datu Campala/Kampala” ke arah Utara

3.”Shang Hyang Datu Munyang” ke arah barat melakukan pembinaan umat Dharma Original memperluas candi di gunung tua terus ke Aceh,mereka bertiga masing masing bersama para alumni wisudawan sebanyak 2.213 orang

Dapunta Hyang melaksanakan “Marlapas” ke Timur dan utara perjalan suci membawa “Dharmic Original” ajaran leluhur nusantara Dharma yang di sebut “Sidhayartha” bukan menaklukan negri ,membawa serta putra putrinya meninggalkan nya untuk membina masyarakat di daerah ke Javadvipa Bali Papua :

1.Kedukan bukit,Siguntang guntang dengan binaan nya dari hulu sungai musi sampai ke hilir “Shang Hyang Dewi Pinang Masak”mempunyai putri yang bernama atau disebut singkat “Sana”

2.Dharma Raya yang di kemudian hari berubah menjadi Dharmasraya,di pulau pincung sungai bono membina dan memperluas candi di pulau punjung juga candi di padang lawas

3.Teluk kuantan lubuk jambi”Maharajadiraja Bujang”

4.Bali di danau di atas bukit “Maharajadiraja Putra Dharma” di masa mataram di lindungi oleh para “Soko Mataram” saat ini masih ada dengan ciri perkampungan nya rumah rumah berdinding bata merah dan bagian atas anyaman bambu juga situs yang berbahan bata merah

5.Di Papua ,hingga kini masih ada jejak desa yang bernama “Dharma” juga artefak nya berbahan batu bata merah

Tidak ada “Misionaris/Pendakwah” Hindu/Buddha yang terlahir di india masa Pra Islam yang ke Nusantara…

jadi semua situs dan ajaran asli Nusantara bukan berdasar pada ke duanya…tapi yang tergambar di situs ajaran yang mendasari lahir nya 3 ajaran disana..inilah “Dharmic Original” yang di bawa putra Nusantara diantaranya “Sariputra” putra dari ibunda Sari di Sumatra

INDONËSIARYĀ
True Back History of Indonesia
Exploration & Research
By : Santosaba
(Revicionist History )
Chat on : bit.ly/3xmsE37
https://anchor.fm/santo-saba
http://msha.ke/santosaba

You Might Also Like

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 Tampilkan Permainan Tradisional di Seba Baduy
Debus Banten Di lirik Tamu dari Jepang
Lomba Teater Boneka menjadi arena untuk membuka ruang yang Inklusif untuk Sekolah Khusus se Banten
IPSI Banten Tampilkan Debus Pada Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten
Hari Purbakala 14 Juni: Merayakan Warisan dan Kekayaan Masa Lampau
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Seba Baduy 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Titipkan Tumbuh Kembang Anak

1 tahun ago

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy

1 tahun ago

Tradisi Kawalu dan Seba dalam Masyarakat Baduy: Upacara, Makna, dan Pelestarian Lingkungan

1 tahun ago

Sebanyak 1.500 Warga Baduy Jalani Tradisi Seba Baduy 2024

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?