By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: PPKM Darurat Kota Serang, Bagaimana Nasib PKL?
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
EkonomiLintas Banten

PPKM Darurat Kota Serang, Bagaimana Nasib PKL?

Last updated: Juli 11, 2021 8:10 pm
4 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Damar Banten – Memasuki hari ke 9, penerepan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat mulai dikeluhkan dan diprotes oleh Pedagang Kaki Lima (PKL).


Seperti yang terjadi di Kota Serang, tempat pusat perbelanjaan di Pasar Royal Kota Serang, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) khususnya yang membuka usaha dari sejak sore hingga malam hari mulai mengeluh karena penghasilan mereka sangat menurun drastis.


“Sebelum ada PPKM mah dapet 300 ribu per hari, sekarang mah paling 20 ribu,” kata Junaidi, Pedagang Jam Tangan saat ditemui di Pasar Royal Kota Serang, Minggu (11/7).


Hal yang sama juga diungkapkan oleh, Iwan (60), ia mengeluh bahwa penghasilan yang sekarang ia dapat dari berdagang jam tangan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.


“Kebutuhan saya banyak, tapi semenjak ada ini (PPKM Darurat), penghasilan saya menurun, nggak cukup,” katanya.


Ia mengaku bahwa setiap malam jalan masuk yang menuju ke Pasar Royal ditutup, dan semua pedagang yang masih berjualan disuruh untuk tutup oleh petugas. Sedangkan penghasilannya masih minim.


“jam 7 (malam), jalan itu ditutup, pedagang suruh menutup dagangannya, ya dapet sedikitlah,” tambahnya.
Mereka mengaku siap untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, namun mereka juga menuntut agar nasib mereka juga harus diperhatikan.


“saya siap ikuti aturan, tapi pemerintah juga harus mikirin kita,” kata Rigo, saat ditemui dilapaknya, Pasar Royal Kota Serang.


Ia berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para pedagang kaki lima agar tetap bisa membuka usaha tanpa ada batasan waktu, adapun karena ada PPKM mereka akan ikuti protokol kesehatan.


“saya harap pemerintah bisa memberikan kebijakan agar kita tetap berdagang tanpa ada batasan waktu,” tutupnya.

Penulis : Iqbal

You Might Also Like

Pemprov Banten Giatkan Pembangunan dan Mempermudah Investasi Untuk Serap Tenaga Kerja
Kabupaten Serang Targetkan Peningkatan Nilai Maturitas SPIP pada Tahun 2025
Ketua TP PKK Banten Ajak Ibu Rumah Tangga Maksimalkan Pekarangan untuk Tanam Cabai
DLH Kabupaten Serang-PT Broco ACI Jalin Kerjasama Produksi RDF TPST Kibin
Masuk Program 100 Hari Kerja, Pembangunan Masjid Terapung Banten Segera Dilanjutkan
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Pemkab Serang Gelar Lokakarya PIP Kesehatan 2025: Cari Akar Masalah, Susun Lompatan Kinerja

2 minggu ago

Bupati Serang Ajak Forkopimda Kolaborasi Tuntaskan Program 100 Hari Kerja

2 minggu ago

Najib Hamas: Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Serang Adalah Tanggung Jawab Bersama

2 minggu ago

Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar

3 minggu ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?