PPKM Darurat Kota Serang, Bagaimana Nasib PKL?

Damar Banten – Memasuki hari ke 9, penerepan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat mulai dikeluhkan dan diprotes oleh Pedagang Kaki Lima (PKL).


Seperti yang terjadi di Kota Serang, tempat pusat perbelanjaan di Pasar Royal Kota Serang, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) khususnya yang membuka usaha dari sejak sore hingga malam hari mulai mengeluh karena penghasilan mereka sangat menurun drastis.


“Sebelum ada PPKM mah dapet 300 ribu per hari, sekarang mah paling 20 ribu,” kata Junaidi, Pedagang Jam Tangan saat ditemui di Pasar Royal Kota Serang, Minggu (11/7).


Hal yang sama juga diungkapkan oleh, Iwan (60), ia mengeluh bahwa penghasilan yang sekarang ia dapat dari berdagang jam tangan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.


“Kebutuhan saya banyak, tapi semenjak ada ini (PPKM Darurat), penghasilan saya menurun, nggak cukup,” katanya.


Ia mengaku bahwa setiap malam jalan masuk yang menuju ke Pasar Royal ditutup, dan semua pedagang yang masih berjualan disuruh untuk tutup oleh petugas. Sedangkan penghasilannya masih minim.


“jam 7 (malam), jalan itu ditutup, pedagang suruh menutup dagangannya, ya dapet sedikitlah,” tambahnya.
Mereka mengaku siap untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, namun mereka juga menuntut agar nasib mereka juga harus diperhatikan.


“saya siap ikuti aturan, tapi pemerintah juga harus mikirin kita,” kata Rigo, saat ditemui dilapaknya, Pasar Royal Kota Serang.


Ia berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para pedagang kaki lima agar tetap bisa membuka usaha tanpa ada batasan waktu, adapun karena ada PPKM mereka akan ikuti protokol kesehatan.


“saya harap pemerintah bisa memberikan kebijakan agar kita tetap berdagang tanpa ada batasan waktu,” tutupnya.

Penulis : Iqbal

BERITA TERKAIT

Apa pendapat anda tentang berita diatas

- Advertisement -spot_img

PALING SERING DIBACA

- Advertisement -spot_img

Terkini