By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Ekonomi

Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar

Last updated: Juni 13, 2025 10:10 am
1 bulan ago
Share
3 Min Read
Sri Mulysni pada Internasional Conference on Infrastucture . (Foto: Kemenkeu.go.id)
SHARE

Damar Banten – Kebutuhan investasi infrastruktur Indonesia pada periode 2025 hingga 2029 diperkirakan mencapai USD625 miliar.Sementara, kemampuan pendanaan pemerintah pusat dan daerah hanya mampu menutup sekitar 40 persen dari kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, keterlibatan sektor swasta dan penciptaan skema pendanaan yang inovatif menjadi sangat krusial.

Demikian dikemukakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/06/2025). Dikatakan, pembangunan infrastruktur harus berkelanjutan, inklusif, dan tangguh terhadap risiko iklim dalam menghadapi tantangan global dan kebutuhan domestik yang terus meningkat.

 “Kita menghadapi gap pendanaan yang besar. Ini akan membutuhkan partisipasi sektor swasta dan dukungan dari banyak mitra, juga menuntut terciptanya mekanisme pendanaan yang inovatif,” ujarnya, sebagaimana rilis di laman Kemenkeu.go.id.

Tekanan Global

Pada kesempatan itu, Menkeu juga menyoroti tekanan global yang kian meningkat, mulai dari ketegangan geopolitik hingga perlambatan ekonomi dunia. Di tengah ketidakpastian tersebut, risiko perubahan iklim turut memperumit perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang diperkirakan dapat menyebabkan 260 juta orang mengalami perpindahan tempat tinggal di dalam negeri mereka masing-masing pada tahun 2050.

“Saat ini, infrastruktur bukan lagi sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, melainkan juga tentang menghubungkan pembangunan dengan dampaknya. Infrastruktur harus dirancang dengan ketahanan iklim, tanggung jawab lingkungan, sekaligus memberikan hasil yang inklusif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,”jelasnya.. 

Dalam merespon berbagai tantangan tersebut, lanjutnya,  Pemerintah Indonesia telah menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi pembiayaan infrastruktur. Sejumlah instrumen yang telah dikembangkan antara lain kerangka kerja ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk pembiayaan infrastruktur, Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), skema Availability Payment, jaminan pemerintah melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF), dan platform SDG Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).

Platform SDG Indonesia One telah berhasil menghimpun komitmen dari 38 mitra dengan total USD3,29 miliar, dan telah menyalurkan USD399 juta untuk mendukung 111 proyek pengembangan dan 7 proyek pembiayaan. Dalam hal pembiayaan publik, Indonesia juga menjadi salah satu negara berkembang pertama yang menerbitkan Green Sukuk, baik secara domestik maupun global, dengan nilai penerbitan global mencapai USD6,6 miliar dan penerbitan domestik mencapai Rp78,7 triliun. Menkeu berharap seluruh kerangka dan instrumen yang telah dibangun dapat memperkuat agenda pembangunan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pastinya, ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan. (**)

Editor: Lucy T

Sumber: Kemenkeu.go.id

You Might Also Like

Pelatihan Memperkuat Kerjasama SSTC
Indonesia Dorong Peran Aktif MIKTA di Panggung Global
DPR Sorot Ketimpangan Anggaran IKM
Trump Mengancam, Sri Mulyani Waspada
Prabowo: Hidupkan Kembali Multilaterisme
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

RI-Arab Saudi Tingkatkan Kerjasama Strategis

2 minggu ago

Prabowo: Segera Mulai Hilirisasi Strategis

2 bulan ago

Investasi Thailand Terus Meningkat

2 bulan ago

IHSG ANJLOK SUFMI DASCO KUNJUNGI GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?