Damar Banten – Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni membagikan lika-liku perjalanan hidupnya dari anak petani hingga terjun ke dunia politik dan menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten periode 2019-2024.
Di sebuah forum pertemuan dengan jajaran Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia(JMSI) Provinsi Banten, belum lama ini, di Coloni Lebah, Serang, Andra mengilas balik sisi perjalanan hidupnya yang terlahir dari keluarga kurang beruntung secara ekonomi. Pria kelahiran Pakayumbuh, 12 Agustus 1978 itu berasal dari sebuah desa kecil di Indonesia. Orangtua nya adalah seorang petani yang penghasilannya hanya cukup untuk makan keluarga.
Pada suatu waktu, uang yang dihasilkan dari bertani tak lagi mencukupi keluarga. Orangtua Andra memutuskan untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia menjadi buruh tani di kebun sawit yang berangkat secara ilegal.
Perjalanan ke Negeri Jiran menjadi sebuah perjalanan yang dikenang sepanjang hidupnya. Meski berstatus ilegal, Andra tetap diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan oleh pemerintah setempat.
Setelah mengenyam pendidikan setara Sekolah Dasar (SD) di Malaysia, Andra tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), akibat terbentur kelengkapan dokumen. Kemudian, Andra dipulangkan ke Indonesia dan dititipkan ke kakaknya di Ciledug, Kota Tangerang untuk melanjutkan pendidikannya di SMP.
Dengan himpitan ekonomi pada masa itu, Andra melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan bantuan ayah angkatnya Bapak Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra Raden Aria Adipati Wiranata Kusumah, Menteri Dalam Negeri Indonesia pertama.
Singkat cerita, Andra Soni pun terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi lantaran biaya. Namun, Andra tak menyerah. Ia memutuskan untuk bekerja sebagai kurir di Jakarta. Gaji yang diterima dikumpulkan, hingga akhirnya bisa mendaftar kuliah di STIE Bakti Pembangunan Program Diploma III.
Kesibukannya sebagai kurir membuat Andra tidak bisa full mengerjakan tugas kuliah dan terpaksa beberapa kali mengambil cuti kuliah. Namun, karir Andra terus meningkat, mulai dari sales, marketing, kepala cabang, marketing, hingga pada posisi manager.
Ditengah perjalanannya, Andra pun berniat untuk membangun perusahaannya sendiri. Bermodalkan niat dan motivasi dari keluarga, ia pun membangun perusahaan ekspedisi sendiri bernama PT Antaran Sukses Express (AS Express).
Secara perlahan, perusahaan ekspedisinya memiliki cabang dibeberapa daerah di Indonesia hingga ke luar negeri seperti Malaysia serta kantor perwakilan di Saudi Arabia dan Qatar.
Tidak puas sebagai pengusaha, Andra mencoba berkiprah dibidang politik untuk menjadi calon anggota legislatif dari Partai Gerindra pada Pemilu 2014 dan berhasil lolos dengan perolehan suara yang cukup memuaskan.
Berharap mengulang kesuksesan, Andra kembali maju pada Pemilu 2019 melalui partai yang sama. Keberuntungan kembali berpihak padanya, ia terpilih kembali dan dipilih menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten periode 2019-2024.
Meski tidak ada aturan tertulisnya bahwa untuk menjadi ketua DPRD harus bergelar sarjana. Karena konsekuensi berpartai dan penugasan partai, Andra melanjutkan pendidikannya, masuk perguruan tinggi, dan akhirnya berhasil meraih gelar sarjana, lalu jadilah ketua DPRD.
Selain menjadi ketua DPRD, karir di politik terus meningkat. Andra pernah dipercaya menjadi Ketua DPC Kota Tangerang, Sekretaris DPD Gerindra Banten, dan sekarang dipercaya menjadi Ketua DPD Gerindra Banten. Pada perhelatan Pilpres 2024 ditunjuk sebagai Koordinator Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Provinsi Banten.
Sekarang, Andra mendapat tugas partai untuk maju sebagai Calon Gubernur Banten. Dia pun siap melaksanakan, dan punya rencana besar untuk membangun sektor pertanian, dengan mengadopsi konsep food estate dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan.
Penulis : Hamidah