Damar Banten- Batik Balaraja adalah salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBtb) yang dipamerkan dalam pagelaran Seba Baduy 2025. Sabtu (03/05/2025)
Batik Balaraja sendiri merupakan sebuah karya yang diproduksi dengan menggali nilai-nilai filosofis dari sejarah lokal di Balaraja, yaitu sebuah daerah yang berada di wliayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Halimi, selaku pengelola sanggar Batik Balaraja menuturkan, batik Balaraja awalnya diinisiasi oleh Andini Ekasari, yang sekarang menjadi Owner Batik Balaraja, pada tahun 2017.
” Jaman dulu di Balaraja sudah ada tradisi membuat Batik, tapi tradisi itu hilang, lalu Ibu Andini mencoba untuk memunculkan kembali tradisi Batik dengan cara menggali sejarah Balaraja,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria yang bertempat tinggal di Kampung Pokong, Desa Saga, Kecamatan Balaraja ini mengatakan, dari hasil penggalian sejarah tersebut, lalu dituangkan dalam bentuk motif batik yang ada sekrang ini. Salah satunya adalah dengan menggali dan menafsirkan makna dari frasa Balaraja, dimana berasal dari kata Bale (tempat) dan Raja (Raja/Sultan). Nah, dari situlah tecipta motif Mahkota Radja dan Pesona Balaraja.

Saat ini, batik Balaraja sudah memiliki beberapa motif batik, seperti motif mahkota radja, cisadane, Cicimanceuri, play over, pesona balaraja, ayam wareng cisadane, dan cakra balaraja. Motif-motif inilah yang menjadi identitas dan ciri khas Batik Balaraja, yang membedakan dengan batik dari daerah lain.
Batik Balaraja sendiri sudah dipasarkan baik ditataran lokal Banten, nasional maupun internasional.
“Kami pernah memperkenalkan Batik Balaraja ke Negara Vietnam dan Thailand, bahkan dari Australia pun pernah berkunjung ke sanggar kami” tutur Halimi disela-sela Pameran Warisan Budaya Tak Benda (WAtb) dalam acara Seba Baduy 2025.
Selanjutnya, Halimi berharap, adanya event-event seperti Seba Baduy ini bisa melestarikan, memperkenalkan dan mempromosikan batik Balaraja sebagai salah satu ragam khazanah budaya Banten yang menjadi kebanggan masyarakat Banten, baik ditataran lokal, nasional maupun mancanegara.
Penulis: Amrin Fasa