By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Bicara Transformasi Energi, Yusrizki: Indonesia Harus Jadi Electro State
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Polhukam

Bicara Transformasi Energi, Yusrizki: Indonesia Harus Jadi Electro State

Last updated: Februari 9, 2022 12:12 pm
3 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Kendari – Conference of Parties (COP) ke-26 di Glasgow Inggris tahun 2021 mengamanatkan dunia harus mengendalikan perubahan iklim dunia dan mencapai 0 emisi karbon di tahun 2060.

Disisi lain transformasi menuju green energy mendorong manusia tidak lagi menggunakan energi primer, tapi akan lebih banyak menggunakan energi listrik. Kedepan akan lahir lebih banyak electro state yang akan jadi hub energi baru terbarukan.

Demikian disampaikan Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan KADIN Pusat, Muhammad Yusrizki, saat memberikan pemaparan transformasi energi dan geopolitik Indonesia di acara HUT Ke-2 JMSI, di Kendari, Selasa (8/2).

“Dampaknya, investor tidak akan masuk ke Indonesia jika tak punya upaya besar dalam membangun energi terbarukan,” kata Yusrizky yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni ITB.

Tak hanya berdampak pada arus investasi dan pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, transformasi energi terbarukan juga sangat berpengaruh pada landscape geopolitik dunia.

“Australia ekspor energi terbarukan ke Singapura. Padahal jaraknya 4000 km. bahkan kabelnya lewat ke wilayah Indonesia,” Yusrizki.

Kedepan, ujar dia, Singapura berniat menjadi pemimpin program dekarbonisasi Asia. Mereka ingin jadi power house energi hijau di Asia. Menjadi hub energi terbarukan di Asia.

“Disini pentingnya kita paham geopolitik,” ujar Yusrizki yang mengetuai program Net Zero KADIN.

Ia menambahkan, jika Pak Jokowi bercita-cita punya tol laut. Dalam urusan energi, Indonesia juga harus punya tol energi dimana interkoneksi energi di tanah air sudah terbentuk.

“Inilah fondasi Indonesia bisa bangkit dan mampu bersaing dengan negara lain di dunia,” kata Yusrizki.

Dia mengimbau agar semua institusi negara, semua stakeholder dan para elit politik untuk menyadari pentingnya semua itu.

“Kita harus jadi electro state. kalau enggak Indonesia hanya akan jadi konsumen energi hijau,” pungkas Yusrizki.

Penulis : JMSI

You Might Also Like

Tingkatkan Kerjasama, Prabowo Bertandang ke Thailand
Napak Reformasi’98: Mengenang Tragedi dan Menguatkan Komitmen HAM
Terima Bintang Kenegaraan Brunei, Prabowo Dijemput Putera Mahkota
Gerindra Banten Gelar Pertemuan Bakal Calon Kepala Daerah Se-Banten
Komnas Perempuan: Perempuan Penyandang Disabilitas Rentan Mengalami Kekerasan Seksual
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Pembredelan Media Massa Oleh Pemerintahan Orde Baru Tahun 1994: Sebuah Tinjauan Historis

11 bulan ago

Andra Soni : Anak Petani Hingga Ketua DPRD Provinsi Banten

11 bulan ago

Perang Enam Hari: Konflik Singkat Yang Mengubah Peta Timur Tengah

11 bulan ago

Pembantaian Tiananmen: Tragedi Demokrasi di Jantung Tiongkok

11 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?