Oleh: Moh. Syafiq Khan
Bahwa setiap tempat mempunyai pahlawan yang dihormatinya. Bahwa pahlawan disatu tempat bisa saja menjadi bukan pahlawan ataupun bahkan musuh di tempat lain. Tentu saja kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai kontroversi tentang arti pahlawan itu sendiri. Hal inilah yang dihadapi seorang marxis dokter revolusioner Ernesto Che Guevara (Lahir 14 Juni 1928, Rosario, Argentina – Wafat 09 Oktober 1967, La Higuera, Bolivia). Bagaimanapun juga Che sebagai tokoh gerilya dunia telah berhasil menyebarkan kobaran api revolusi rakyat berbagai negeri untuk melakukan perlawanan terhadap Imperialisme Kolonialisme. Revolusi Che bersama Fidel Castro dan kawan kawan mulai dari Cuba pada awal tahun 1959 saat penggulingan Rejim Fulgentio Batista, lalu menyebar terus ke Amerika, afrika, Asia, bahkan semangat nya tak henti berkobar ke segala penjuru dunia. Che menjadi di benci oleh banyak penguasa negeri, namun Che juga di cintai rakyat di banyak negeri. Terlepas dari kontroversi ideologi maupun model gerakan nya, Che telah menjadi pahlawan di banyak wilayah dunia ini. Dan sampai saat ini, waktu kematiannya (di tembak mati di Bolivia) pada tanggal 09 Oktober 1967 serta kelahirannya (tempat lahir di Argentina ) tanggal 14 Juni 1928 selalu di peringati diberbagai belahan bumi ini.
Bahkan saat ditangkap nya Che di Bolivia pada tanggal 08 Oktober 1967, selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan Gerilya di Palestina. Che bagi rakyat palestina mempunyai arti tersendiri. Pada tanggal 18 Juni 1959 Che hadir di Gaza atas undangan dan dukungan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser. Kehadirannya memberikan semangat bara perjuangan rakyat Palestina. Bahkan dikabarkan Che secara diam diam masuk kembali ke Palestina menyamar sebagai ekonom Maroko dengan nama Sayyid Al Mansour, dan ditengarai juga menggunakan banyak samaran nama dan jabatan. Che, yang berkolaborasi bersama Presiden Cuba Fidel Castro dan Rusia, bersama gerilyawan Cuba, Amerika latin, Afrika, ditengarai memberikan pelatihan dan bantuan senjata serta semangat taktik gerilya. Che bergabung dengan Pejuang Fedayeen /gerilyawan palestina lainnya untuk melawan Imperialis Zionis Devilis Israel dukungan Amerika Serikat, Inggris dan sekutunya.
Che Guevara telah memberikan imajinasi semangat dan persatuan bagi dunia Arab dan Internasional untuk perjuangan Bangsa Palestina. Setelah kekalahan Perang Arab VS Israel tahun 1948, semangat perlawanan tersebut kembali disatukan dalam Perang Arab VS Israel pada Juni 1967 dan Perang Yom Kippur Oktober 1973, juga Resolusi dukungan PBB untuk Palestina, serta berbagai perlawanan terhadap Israel dan sekutunya sampai saat ini tak lepas dari peran semangat perjuangan Che. Che telah memberi inspirasi bagi berbagai bentuk perlawanan kelompok / faksi /partai perjuangan palestina dengan berbagai aliran ideologi – agama. Berbagai organisasi dibentuk seperti Front Pembebasan Rakyat Palestina PFLP (aliran komunis didirikan George Habash 1967), Fatah (didirikan 1959 oleh Yasser Arafat), Jihad Islam Palestina (Didirikan 1981 oleh Syeikh Abdul Aziz Awda dan Dr. Fathi Shaqaqi dll), Hamas (didirikan 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin), dan Organisasi Pembebasan Palestina PLO (didirikan 1964 oleh Ahmad Sukeiri / Liga Arab), dan lainnya demi satu tujuan : Bangsa Palestina Merdeka dari penjajahan Imperialis Zionis Devilis Israel.
Selain itu sebagai Kelanjutan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung Indonesia, maka Che dan Castro di Havana Cuba pada tahun 1966 juga menyelenggarakan Konperensi Tiga benua Asia – Afrika – Amerika latin karibia dengan menghasilkan dukungan terbentuknya Negara Palestina Merdeka. Perjuangan nya belum selesai di Palestina dan Che telah berada di benua lainnya, Afrika dan Amerika. Sampai akhir hayat nya Che bergerilya dan di tangkap tanggal 08 oktober 1967 dan di tembak mati pada tanggal 09 Oktober 1967 di Bolivia. Hukuman tembak mati atas perintah Penguasa Bolivia Rene Barrientos, rejim boneka Imperialis Amerika – Inggris – Zionis Israel. Meski telah tiada, namun hati dan pikiran Palestina tetap membawa roh bara revolusi Che Guevara. Berbagai coretan dinding dipenuhi tokoh pejuang palestina termasuk Che Guevara sang revolusioner legendaris. Dan akan tetap membara sampai Palestina Jaya Merdeka.
Berbagai kalangan dunia memperingati sosok Che Guevara sang tokoh revolusioner ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan. Che merupakan lambang pemberontakan terhadap berbagai bentuk penindasan. Tak heran bila Majalah Time telah pula menempatkan Che Guevara sebagai salah satu tokoh revolusioner abad 20. Che telah menjadi ikon dunia abad 20 yang melampaui batas waktu dan wilayah, suku, agama, ideologi, ras, antar golongan, dan lain sebagai nya. Che akan selalu menjadi Legenda dan memberi bara semangat revolusioner di abad 21 ini dan abad lainnya selama penindasan Imperialisme / Kolonialisme itu sendiri masih belum lenyap dari muka bumi ini.
Dengan demikian, marilah kita semua bangsa bangsa di dunia bersatu dalam perbedaan demi kemaslahatan ummat manusia. Bersatulah para pemimpin dunia melawan segala bentuk penjajahan demi menciptakan Kesejahteraan, Keadilan dan Perdamaian dunia.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa melindungi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
FREE PALESTINA
FREE INDONESIA
FREE THE WORLD
Jakarta, 08 Oktober 2018 (Revisi 14 Juni 2021 Hari Lahir Che Guevara)
Wassalam
Penulis adalah Advokat, Senator Prodem dan Mantan Ketua Presidium Senat Mahasiswa Universitas Mataram serta Ketua Presidium Forum Alumni Universitas Mataram.