Damar Banten – Desa Ciinjuk, yang terletak di Kecamatan Cadasari, Kota Pandeglang, kini menarik perhatian berkat upaya inovatif dalam sektor pertanian. Dalam kolaborasi dengan kelompok KKM 30, Dr. Ir. Indar Kustiningsih, S.T., M., Ketua Program Studi Magister Teknik Kimia, telah melaksanakan penyuluhan yang memberikan alternatif baru bagi komunitas warga.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pengembangan pupuk cair berbasis sumber daya lokal, Dr. Indar dan kelompok kkm 30 berkolaborasi dengan anggota Kumpulan Wanita Tani (KWT) dan warga Desa Ciinjuk. Tujuannya adalah memberikan alternatif pupuk yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Melalui penyuluhan yang dilaksanakan, masyarakat Desa Ciinjuk mulai memahami pentingnya pupuk cair dan manfaatnya bagi pertanian. Pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga berdampak pada meningkatnya awareness akan eksistensi pupuk cair yang mudah ditemukan bahan-bahannya di sekitar kita. Hasil panen yang lebih baik memberikan dampak positif pada kehidupan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini juga mendorong kolaborasi yang lebih erat antara warga desa, anggota KWT, dan juga antar anggota kelompok kkm 30. Partisipasi aktif dalam pengembangan pupuk cair tidak hanya meningkatkan kualitas pertanian tetapi juga menguatkan rasa kebersamaan dalam komunitas. Pupuk cair berbasis sumber daya lokal menjadi alat untuk memperkuat kerjasama ini.

Selain meningkatkan produktivitas pertanian, pupuk cair berbasis sumber daya lokal juga mendukung pertanian berkelanjutan. Penggunaan bahan-bahan lokal seperti air kelapa, EM4, gula jawa, dan botol aqua mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Hal ini berdampak pada kualitas tanah dan lingkungan yang lebih baik.
Hasil dari kegiatan pengabdian ini membuka pintu bagi pengembangan lebih lanjut. Teknik produksi, distribusi, dan penggunaan pupuk cair dapat ditingkatkan untuk mencakup area yang lebih luas. Keberhasilan inovasi ini juga dapat dijadikan model untuk komunitas pertanian lain yang ingin mengadopsi praktik berkelanjutan.
Dalam upaya mewujudkan perubahan ini, Dr. Ir. Indar Kustiningsih, S.T., M., dan kelompok KKM 30 tidak sendirian. Dukungan Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga sangat berarti. Kolaborasi antara program studi yang berbeda ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi lintas disiplin ilmu dalam mengatasi permasalahan nyata masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini membawa dampak yang tentu saja positif bagi Desa Ciinjuk. Seperti perubahan sosial dan perilaku, pupuk cair berbasis sumber daya lokal telah membuka jalan menuju pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Setidaknya warga menjadi lebih aware akan tidak baiknya pupuk kimia secara jangka panjang, dan mulai beralih menggunakan pupuk cair yang ramah lingkungan.
Dengan semangat yang berkobar, masyarakat Desa Ciinjuk siap melangkah ke masa depan yang lebih cinta lingkungan. Dukungan dari dosen pemateri, DPL, dan warga desa selaku Kumpulan Wanita Tani (KWT) menunjukkan bahwa kolaborasi dapat membawa perubahan dalam pola pikir.
Penyuluhan dan kolaborasi yang dilakukan oleh Dr. Ir. Indar Kustiningsih, S.T., M., bersama dengan kelompok KKM 30, serta dukungan dari Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., adalah bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat. Dalam upaya memajukan pertanian dan mengembangkan pertanian lebih ramah lingkungan, Desa Ciinjuk dapat menjadi contoh bagi komunitas lain untuk mengikuti jejak dalam mencapai pertanian yang lebih ramah lingkungan dan lebih sehat.
Penulis : Gautama