Damarbanten.com—Anggota DPRD Provinsi Banten, Encop Sopia S.Ag, M.A menggelar Sosialisasi empat pilar (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika), bertempat di Kafe KK, Rabu (07/04/2021).
Acara ini dihadiri oleh Relawan Encop Sopia,S.Ag, M.A dari Kelurahan Walantaka, Relawan Kelurahan Serang, dan Relawan Kelurahan Parung.
Pada kesempatan itu, Ketua LPA Serang, Titin Khalwiyah menekankan empat pilar bangsa Indonesia yang ke-3, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan, dan bagaimana mengisi serta menikmati kemerdekaan dengan fasilitas negara kepulauan tersebut.
“Bicara NKRI bukan hanya bicara kemerdekaan tahun 1945, tetapi juga bagaimana mengisi kemerdekaan Indonesia sesuai dengan Deklarasi Juanda pada tahun 1957, yang berisi bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan,” tegasnya.
Dijelaskannya, efeknya adalah, sebagai generasi muda, kita jangan hanya tahu potensi yang di darat, tetapi juga di laut. Contohnya, Selat Malaka yang begitu ramainya belum maksimal dimanfaatkan, tapi malah Singapura yang lebih banyak diuntungkan.
Sama halnya di Banten yang punya Selat Sunda, imbuhnya, pada tahun 2020 sudah dinyatakan sebagai alur pelayaran internasional. Dampaknya dapat kita nikmati bersama-sama.
“Tugas kita aalah bagaimana mengisi dan menikmati kemerdekaan. Dengan begitu, akan banyak keberkahan yang kita dapat,” tegas Titin.

Berprestasi
Senada itu, Pemimpin Redaksi Pos Kota Lombok, Rudi Hidayat mengatakan, empat pilar bangsa Indonesia itu akan bermanfaat bila kita terus berprestasi.
“ Cara mewujudkan empat pilar bangsa Indonesia itu adalah terus berprestasi dalam bidang apapun yang sedang kita jalankan, meningkatkan kesejahteraan sosial, kesejahteraan ekonomi, mempertahankan dan meningkatkan ekonomi keluarga yang dimulai dari keluarga masing-masing agar kita hidup sejajar dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, cara mengisi kemerdekaan ialah dengan menjadi orang sukses, dan hal itu bisa ditempuh melalui pendidikan.
“Dengan pendidikan kita akan sejajar dengan negara-negara lain. Seperti halnya Sultan Ageng Tirtayasa yang mengatur jalur perdagangan global. Nah, di zaman digital yang semakin canggih ini, kita harus bisa melebihi zaman Sultan Ageng Tirtayasa,” tandasnya.
Masalahnya, lanjut Rudi, kita belum mampu memaksimalkan potensi sumber daya alam kita. Patut dicatat, mempertahankan kemerdekaan bukan hanya dengan ikut berperang, tetapi mampu mempertahankan ekonomi keluarga juga sudah sangat luar biasa. Salah satu caranya, yaitu, menggunakan gadget untuk bisnis langsung dari rumah.
Penulis: Siti Mahfudzoh