Serang, Damar Banten – Kepolisian Polda Banten menangkap 7 orang pengoplos beras Bulog sebanyak 350 ton. Pengungkapan ini dilakukan menindaklanjuti adanya kenaikan harga beras termasuk jadi perhatian Perum Bulog.
“Ini menjadi atensi Polda Banten untuk menurunkan Satgas Pangan yang selanjutnya bergerak cepat mengungkap kasus pidana dengan cara mengemas ulah repacking beras Bulog menjadi kemasan merek lain,” kata Kabid Humas Polda Banten Didik Hariyanto di Serang, Jumat (10/2/2023).
Pengungkapan oleh Polda Banten ini dihadiri oleh Direktur Utama Bulog Budi Waseso. Termasuk PJ Gubernur Banten Al Muktabar.

Didik mengatakan pengungkapan perkara ini dilakukan di berbagai daerah, ada 7 tersangka yang diamankan Polda Banten dari tanggal 8-9 Februari 2023.
“Dalam perkara ini ada lima tempat mulai dari Lebak, Cilegon, Serang Kabupaten, Serang Kota, dan terakhir dilakukan di Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Barang bukti yang disita berupa beras Bulog sebanyak 350 ton yang sudah dikemas ulang. Ada juga timbangan, 8000 karung beras Bulog, hingga timbangan dan mesin jahit.
“Motifnya adalah untuk mencari keuntungan pribadi,” katanya.
Modus para pelaku, lanjut Kabid Humas adalah untuk dengan cara melakukan pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium. Berbagai merek dijual di pasaran dengan mengoplosnya dengan beras lokal.
“Menjual beras di atas harga eceran tertinggi dan memanipulasi DO dari distributor maupun mitra Bulog,” ujarnya.
Mereka lanjutnya menjual seolah-olah merek sendiri. Para tersangka juga memonopoli sistem dagang pemilik RPK.
Penulis : Iqbal Riyadi