Damar Banten — Provinsi Banten ditetapkan sebagai salah satu proyek percontohan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) dalam rangka peningkatan kualitas data nasional. Gubernur Banten Andra Sonimenyatakan kesiapan penuh untuk berkolaborasi dengan BPS dalam penguatan dan pemutakhiran pendataan di wilayahnya.
Hal ini disampaikan Andra usai menerima kunjungan Wakil Kepala BPS RI Sonny Harry Budiutomo Harmadibeserta jajaran di Gedung Negara Provinsi Banten, Selasa (17/6).
“Kami siap berkolaborasi untuk memperkuat dan memaksimalkan pendataan di Provinsi Banten. Ini penting sebagai dasar pengambilan kebijakan agar arah pembangunan tidak keliru,” ujar Andra.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Banten telah mengadopsi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan strategis, khususnya dalam penanganan kemiskinan dan sektor pendidikan.
“Prinsip kami sederhana: memperbaiki, memperkuat, dan menyempurnakan data. Memang tidak ada data yang benar-benar sempurna, tapi kita harus terus mendekatinya,” tambah Andra.

Banten, Wilayah Strategis dengan Pertumbuhan Cepat
Wakil Kepala BPS RI, Sonny Harmadi, menyampaikan bahwa Banten dipilih menjadi proyek percontohan karena karakteristiknya yang strategis dan dinamis.
“Banten adalah wilayah penting. Industri terkonsentrasi di sini, penduduknya besar, aktivitas pertanian tinggi, dan ekonomi tumbuh cepat. Jangan sampai pencatatan datanya tertinggal,” ujar Sonny.
Ia menegaskan, sesuai arahan Presiden RI, BPS bertugas mengintegrasikan seluruh data nasional, dan semua lembaga pemerintah termasuk pemda harus menggunakan data tunggal yang dihasilkan oleh BPS.
Sonny juga menambahkan bahwa peningkatan kualitas data sangat krusial untuk mengoptimalkan potensi ekonomi daerah.
“Dengan data yang akurat, pembangunan bisa tepat sasaran dan responsif terhadap dinamika sosial ekonomi. Banten memiliki potensi besar dan kita harus bergerak cepat agar potensi itu bisa dimaksimalkan,” pungkasnya.
Penulis : Edi