By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Dosen Unand Arahkan Pengembangan Warung Kopi Racikan Melalui Penciptaan Ekosistem
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Kesra

Dosen Unand Arahkan Pengembangan Warung Kopi Racikan Melalui Penciptaan Ekosistem

Last updated: November 11, 2021 10:04 am
4 tahun ago
Share
4 Min Read
SHARE

Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari beberapa orang dosen Unand dari lintas ilmu, melakukan pendampingan usaha masyarakat secara berkelanjutan di Kecamatan Pauh. Tim ini terdiri dari Eli Ratni, S.Pt., M.P., Dr. M. Idris, S.Si., M.Si, Dr. Edita Elda, S.H., M.H., dan Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si. Program pendampingan disupport penuh oleh Universitas Andalas melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

Mitra yang dibantu untuk tumbuh berkembang adalah warung kopi Gumarang. Ketua pengelola usaha ini, sekaligus Barista, bernama Frizky Reza Tama, atau lebih dikenal dengan panggilan Fiky (28 tahun). Fiky, ayah dari 1 orang anak, tinggal di Jl. Pasir Kandang RT 001 RW 008 Kelurahan Pasir Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah, Padang. Menurutnya, nama Gumarang terinspirasi dari sebuah grup band lawas dari Sumatera Barat, yang artinya menyatukan kekuatan bersama untuk pada satu tujuan. Disamping itu, Gumarang tercatat dalam sejarah Minang lampau yang bermakna “kudo rajo”. Fiky sengaja memilih nama ini, dengan harapan adanya penanaman prinsip koperasi di tubuh Gumarang, yakni kekuatan bersama untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu kesejahteraan bersama.

Sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik di kota Padang, yang ditandai dengan adanya penurunan level PPKM ke angka kecil, maka warung kopi racikan memiliki posisi tawar yang sangat baik. Aktivitas masyarakat mulai membaik dengan adanya penerapan aturan New Normal dan taat protokol kesehatan. Ekonomi mulai menggeliat sejalan dengan beroperasinya unit-unit usaha masyarakat. Begitu juga dengan Warung kopi Gumarang, pengelola harus menerapkan inovasi sistem usaha untuk menampakkan differensiasi di tengah kompetitor yang ada.

Tim pengabdi sudah melakukan survei ke lokasi mitra (9 November 2021) yang berada di Jl. Cupak Tangah No. 29, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
“Kita melihat potensi yang besar dari Gumarang untuk bisa berkembang, yang didukung oleh cita rasa minuman kopi berkualitas yang dihasilkan oleh Fiky selaku Barista. Pendampingan usaha ini direncanakan selama minimal 3 tahun” ungkap Eli Ratni.

Hal ini didukung oleh upaya pengenalan jenis kopi asal Indonesia kepada masyarakat, baik lokal maupun internasional. Jenis kopi Arabika, Robusta dan Liberika merupakan jenis kopi yang umum dibudidayakan di Indonesia. Salah satu keistimewaan kopi Indonesia adalah jenis tanah vulkanik lahan tanaman kopi, sehingga membuat biji kopi lebih padat dan memiliki cita rasa yang khas.

Perlunya ditumbuhkan sebuah ekosistem untuk percepatan pencapaian tujuan pengembangan usaha Gumarang. Suatu ekosistem yang produktif adalah kegiatan yang bertujuan ekonomis karena akan menghasilkan input, output dan outcome diantara aktor-aktor dalam ekosistem tersebut. Sebagian praktisi dan peneliti melihat ekosistem sebagai fasilitator di mana aktor-aktor berinteraksi dan bekerja untuk sebuah hasil baru.

“Sebuah warung kopi yang menyediakan bukan hanya minuman kopi dan turunannya, tapi juga menjadi rujukan bagi orang untuk menikmati karya seni dan menemukan edukasi. Seni dan edukasi bukan sebagai seni dan edukasi yang terpisah dari usaha dagang kopi, tapi menjadi sarana dan pelengkap dalam meningkatkan pemasaran kopi yang dijual di Gumarang” imbuh Virtuous Setyaka bahwa Gumarang perlu ekosistem itu.

Penulis : Virtuous setyoko

You Might Also Like

Wamenkeu Pastikan Pelayanan Terbaik Kepulangan Jemaah Haji
Menteri PU: 65 Sekolah Rakyat Selesai Juli
Nur Agis Aulia: Penanganan Stunting Harus Konsisten
Gila, Bill Gate Sumbangkan 99 Persen Kekayaannya Untuk Kemanusiaan
Pemerintah Apresiasi Gates Foundation
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Sumber Foto: BPMI Setpres-RI

Prabowo: Minimal 100 Sekolah Berasrama Setiap Tahun

2 bulan ago

Jemaah Haji Delay 28 Jam, Kemenag: Garuda Tidak Profesional

12 bulan ago

Hari Bhayangkara ke-78, Al Muktabar Raih Penghargaan Atas Sinergi Dalam Membantu Tugas Polda Banten

1 tahun ago

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ikuti Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?