By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Alienasi dan Solidaritas : Perjalanan Konseptual dari Hegel hingga Marx
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Ekonomi

Alienasi dan Solidaritas : Perjalanan Konseptual dari Hegel hingga Marx

Last updated: Mei 13, 2024 11:35 am
1 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Damar Banten – Setelah kematian Hegel, muncul debat yang sengit di kalangan “Hegelian Muda” di Universitas Berlin mengenai konsep ‘Pikiran’. Bagi mereka, ‘Pikiran’ bukanlah entitas individual, melainkan representasi kolektif dari pikiran manusia.

Tulisan-tulisan Hegel dianggap sebagai upaya untuk membebaskan manusia dari ilusi dan mencapai kesadaran diri serta kebebasan. Di antara para Hegelian Muda, Ludwig Feuerbach menyoroti agama ortodoks sebagai penghalang utama bagi kebebasan manusia, menafsirkan Tuhan sebagai proyeksi dari gagasan-gagasan manusia yang mengasingkan mereka dari hakikat sejati.

Marx, terinspirasi oleh konsep Hegel dan pemikiran para Hegelian Muda, mengembangkan pandangannya sendiri.

Baginya, hambatan terbesar menuju kebebasan bukanlah agama atau kebodohan Pikiran, melainkan kondisi material dan ekonomi. Menurut Marx, alienasi manusia hanya dapat diatasi melalui revolusi sosial yang dipimpin oleh proletariat, kelas yang tidak memiliki kepemilikan dan hanya memiliki pertalian sebagai aset.

Marx menegaskan bahwa kelas buruh, yang tidak memiliki pamrih apa pun dan hanya memiliki satu kata untuk menang, yaitu solidaritas, adalah agen perubahan utama dalam membebaskan manusia dari penindasan ekonomi dan sosial.

Dengan memfokuskan perhatiannya pada pemecahan praktis melalui gerakan revolusioner, Marx tidak hanya menerjemahkan konsep Hegel ke dalam terminologi ekonomi, tetapi juga menekankan perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi alienasi manusia.

Solidaritas proletar menjadi semboyan bagi banyak kaum revolusioner abad ke-20, menegaskan bahwa keprihatinan bersama untuk mengatasi ketidakadilan ekonomi adalah kunci untuk mencapai kebebasan sejati bagi seluruh umat manusia.

Penulis: Ilham Aulia Japra

You Might Also Like

Pelatihan Memperkuat Kerjasama SSTC
Indonesia Dorong Peran Aktif MIKTA di Panggung Global
DPR Sorot Ketimpangan Anggaran IKM
Trump Mengancam, Sri Mulyani Waspada
Prabowo: Hidupkan Kembali Multilaterisme
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

RI-Arab Saudi Tingkatkan Kerjasama Strategis

2 bulan ago

Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar

2 bulan ago

Prabowo: Segera Mulai Hilirisasi Strategis

3 bulan ago

Investasi Thailand Terus Meningkat

3 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?