Damar Banten – Sudah bertahun-tahun sungai Peng Desa Lontar menjadi tempat pembuangan sampah sehingga bisa menyumbat aliran air sungai yang mengalir.
Warga Desa Lontar dibuat kesal dan mengkhawatirkan bagi kesehatannya karena tumpukan sampah yang sampai menyumbat aliran sungai bahkan yang berprofesi sebagai petani tambak sangat mengeluhkan hal itu karena tidak bisa lagi memasukan air pada saat kondisi tambaknya kekurangan air.
“Udah parah banget, sampai nggak masuk sama sekali airnya,” kata seorang petani tambak, Samin (60) (08/01/2022).
Ia mengaku bisa memasukan air ke tambak hanya pada saat air laut pasang karena airnya masuk ke sungai bahkan sampai masuk ke gang-gang berjarak sekitar 2-3 meter ke dalam pemukiman yang berada disekitar Bantaran Sungai peng dalam ketinggian sekitar 10-30 cm.
“Nunggu air laut pasang dulu baru bisa masukin air, tapi kalau air laut pasang airnya masuk ke dalam pemukiman warga,” tambahnya.
Sementara itu ketua RT 12, Khaer yang rumahnya tepat dipinggir sungai Peng yang ditumpuki sampah menuturkan bahwa hal tersebut sudah terjadi bertahun-tahun dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai karena masyarakat bingung tidak ada fasilitas tempat pembuangan sampah.
“Masyarakat bingung mau buang sampah ke mana,” katanya.
Ia mengaku kewalahan karena kalau angin bertiup dari arah barat sampah yang menumpuk tersebut bisa masuk ke halaman rumahnya, karena itu ia berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi yang jelas terutama untuk masyarakat Desa Lontar.
Ditempat yang terpisah, Kepala Desa Lontar, Andi yang baru menjabat kurang lebih 2 bulan menanggapi hal itu akan menurunkan semua perangkat beserta lembaga-lembaga desa untuk terjun bergotongroyong memunguti sampah.
“Saya akan kerahkan besok seluruh elemen masyarakat untuk bergotongroyong memunguti sampah, solusi lebih lanjutnya nanti kita bahas pada saat Musrenbang Desa” katanya.
Penulis : Iqbal