Sejak akhir November 2021, Kelompok Usaha Bukit Nabu (Usbuna) yang merupakan kelompok usaha ekonomi produktif yang diketuai Ibu Sulastri -seorang Ibu Rumah Tangga (IRT)- dan Pimpinan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Al Muqorrobin serta warga sekitar Jawa Gadut, Limau Manis, Pauh, Padang, mengikuti Sosialialisasi dan Edukasi Pembudidayaan Galo-Galo yang dihadiri Camat Pauh beserta istri atau Bu Camat sebagai Ketua Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Setelah sosialisasi dan edukasi tersebut, Bu Camat meminta Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Andalas (Unand) untuk memberikan sosialisai dan edukasi yang sama kepada Ibu-ibu Penggerak PKK se-Kecamatan Pauh yang dihadiri ketua dan anggota Tim Penggerak PKK dari berbagai kelurahan. Dalam sambutannya, Bu Camat menyampaikan kepada Ibu-ibu yang hadir bahwa beliau dan Pak Camat sudah menyaksikan langsung budidaya galo-galo di Jawa Gadut dan mengikuti proses pemanenan, mencicipi, dan membawa madu asli dari pekarangan tersebut.
Program sosialisasi dan edukasi pembudidaya galo-galo tersebut diharapkan menjadi salah satu alternatif pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya bagi ibu-ibu atau para perempuan di Kecamatan Pauh. Selain tentu saja sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan asupan gizi dan nutrisi bagi setiap rumah tangga di sana.
Henny Herwina, ketua Tim PKM Unand mengatakan bahwa madu galo-galo memiliki kualitas yang sangat baik karena melarutkan banyak zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh termasuk juga sebagai antioksidan. Henny adalah seorang Dosen di Jurusan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unand yang sudah lama mempraktikkan budidaya madu galo-galo dan berpengalaman menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan pelatihan tentang itu.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sejak bulan Mei 2021 juga sudah aktif untuk menggerakkan produksi madu galo-galo di berbagai kota dan kabupaten. Gubernur Sumbar pernah menyebutkan bahwa Pemprov melalui Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar akan menyerahkan sebanyak 2.400 stup kotak lebah galo-galo yang akan disebar kepada Kelompok Petani Hutan dan Kelompok Perhutanan Sosial di beberapa kabupaten dan kota yang ada di Sumbar. Pemprov Sumbar juga sudah menargetkan sebanyak 5.000 pertahun stup madu galo-galo atau koloni galo-galo dan sudah mengambil kebijakan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar.
Penulis : Virtuous Setyaka, Anggota Tim Pengabdi, Dosen HI FISIP UNAND, Ketua KMDM