By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Diserang Hama Tikus, Petani Tanara Rugi Puluhan Juta
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Lintas Banten

Diserang Hama Tikus, Petani Tanara Rugi Puluhan Juta

Last updated: Maret 19, 2021 1:30 pm
4 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Petani kampung Cikeli, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang rugi  puluhan juta akibat hama tikus yang menyerang puluhan hektar sawah mereka dalam beberapa bulan terakhir.

“Iya ini, semuanya abis di makan tikus” ujar Sukron (40) saat ditemui Damarbanten.com, Kamis (18/3/221)

Akibat serangan hama ini, waktu panen padi jadi tidak merata. Di sawah  yang seharusnya sudah panen,  kini rusak dan sebagian  petani  lainnya terancam gagal panen. Tak urung, mereka pun rugi cukup besar..

Petani Kampung Cikeli, Mohammad Abas (38) mengaku, musim panen kali ini mengalami penurunan hasil panen akibat hama tikus yang menyerang sawah miliknya.

“Rata-rata panen itu biasanya menghasilkan 7 ton sampai dengan 8,5 ton perhektar, tapi sekarang hanya dapat 1-2 ton saja perhektarnya,” ujarnya, bernada sedih. Kalau dihitung-hitung, katanya, kerugian petani  bisa mencapai Rp.20 juta/ha.

Senada dengan Abas, Sukhaemi (29) juga mengalami kerugian yang cukup besar pada panen kali ini.  “Biasanya penghasilan mencapai 6-7 juta, sekarang hanya mendapatkan 1,8 juta saja” ucap Sukhaemi.

Pupuk Mahal

Selain serangan hama tikus, para petani juga mengeluhkan langkanya ketersediaan pupuk dan harganya sangat mahal.

“Di sini, pupuk sulit didapat dan kalo ada harganya juga mahal sekali. Harga normalnya Rp.275 ribu/kw, tapi sekarang naik jadi Rp.320 ribu/kw,” keluhnya.

Abas berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib para petani di kampungnya, terutama kecukupan ketersediaan pupuk dengan harga tetap stabi..

Penulis Hamidah

You Might Also Like

Pemprov Banten Giatkan Pembangunan dan Mempermudah Investasi Untuk Serap Tenaga Kerja
Kabupaten Serang Targetkan Peningkatan Nilai Maturitas SPIP pada Tahun 2025
Ketua TP PKK Banten Ajak Ibu Rumah Tangga Maksimalkan Pekarangan untuk Tanam Cabai
DLH Kabupaten Serang-PT Broco ACI Jalin Kerjasama Produksi RDF TPST Kibin
Masuk Program 100 Hari Kerja, Pembangunan Masjid Terapung Banten Segera Dilanjutkan
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Pemkab Serang Gelar Lokakarya PIP Kesehatan 2025: Cari Akar Masalah, Susun Lompatan Kinerja

3 minggu ago

Bupati Serang Ajak Forkopimda Kolaborasi Tuntaskan Program 100 Hari Kerja

3 minggu ago

Najib Hamas: Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Serang Adalah Tanggung Jawab Bersama

3 minggu ago

Rusak, Wabup Serang Najib Hamas Tinjau Jembatan Cikambuy

4 minggu ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?