Damar Banten – Anggota DPRD Provinsi Banten Encop Sopia, MA,Selasa (13/10/2021) mengadakan Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Banten dan Wawasan Kebangsaan tentang Ketahanan Pangan di Banten.
Acara dihadiri oleh Pimpinan Redaksi Damar Banten Budi Laksono, Ahli Pertanian Institut Pertanian Bogor Deni Priyatna, Kasepuhan Parung, Kasepuhan Wotgalih, dan 50-an warga.
Anggota DPRD Encop Sopia, MA mengatakan pertemuan kali ini merupakan pertemuan keluarga untuk mempererat silaturahmi.
“Pertemuan ini kita jadikan ajang untuk mempererat silaturahmi,” kata Encop.
Dalam pertemuan kali ini, jelasnya, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa mencukupi ketahanan pangannya dengan memanfaatkan alam sekelilingnya.
“Diskusi kali ini bagaimana ibu-ibu bisa mencukupi ketahanan pangannya,” harapnya.
Diversifikasi Pangan
Pada kesempatn sama, Pemimpin Redaksi damar Banten, Budi Laksono mengatakan,
Ketahanan pangan merupakan persoalan yang gampang-gampang susah karena menyangkut persoalan perut.
“Makan ini penting karena menyangkut urusan perut, sehingga kecukupannya wajib terpenuhi,” katanya.
Budi mengatakan, kita tidak boleh bergantung pada beras, karena banyak makanan pengganti beras seperti jagung, ubi dan lainnya.
“Pokoknya gak ada beras kita jangan takut, ada ubi dan jagung yang bisa diolah,” jelasnya..
Selain itu.lanjutnya, masyarakat juga harus memperhatikan kecukupan gizinya dengan memngkonsumsi makanan empat sehat, lima sempurnya, semisal sayur, buah, tahu, tempe, telur, daging dan lain-lain..
“Sayur-sayuran tidak harus beli. Bisa ditanam sendiri dipekarangan, atau menggunakan teknologi hidroponik bagi yang tidak memiliki lahan,” ujarnya.
Sayuran hasili produksi dengan menggunakan teknik hdroponik ini, selain dikonsumsi sendiri, bisa juga dijual. Peminatnya cukup banyak, dan harganya lebih mahal daripada sayuran yang ditanam di tanah.
“Rasanya lebih manis, dan lebih empuk,” jelasnya.
Sementara itu, Ahli Pertanian Institut Pertanian Bogor, Deni Priyatna memberikan tips dan trik menanam dengan metode hidroponik.
Pihaknya menjelaskan hidroponik merupakan metode menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah.
“Ibu-ibu yang punya halaman kita manfaatkan,” ucap Deni.
Selain menggunakan gelas plastik dan pipa paralon, Deni mengatakan menanam hidroponik juga bisa menggunakan bambu dan botol bekas air mineral.
“Jadi sekarang mah tidak ada alasan tidak ada biaya untuk bikinnya,” katanya.
Lebih lanjut, Deni mengatakan, harga produk hidroponik cukup mahal di pasaran, dan bisnis ini cukup menjanjikan keuntungan.
Penulis: Hamidah.