Damar Banten- Festival Budaya Surosowan bertajuk ‘Hajatan Ageung Surosowan’ resmi digelar mulai tanggal 12-15 Oktober 2023 di Taman Kesultanan Banten, Kawasan Banten Lama, Kota Serang. Festival ini hadir bukan hanya sebagai hiburan, melainkan sebagai bentuk upaya menjaga, merawat, mengemas, dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya Banten agar terus lestari.
Direktur Jendral Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, Banten merupakan salah satu contoh kota yang berhasil memadukan kemajemukan yang hidup dan tinggal di dalamnya. Kondisi ini disebabkan oleh keberhasilan kota Banten dalam menarik para pedagang asing sehingga Banten menjadi pusat perdagangan Internasional dikala itu.
Aktifitas perdagangan terutama rempah bukan saja menjadi aktifitas jual beli tapi juga menciptakan berbagai interaksi dan pertukaran budaya, ide dan aktivitas manusia.
Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Masjid Agung Banten, Tasikardi, Benteng Speelwijk, Vihara Avalokitesvara dan banyak cagar budaya lainnya yang berada di Kawasan Banten Lama walaupun sebagian hanya tinggal strukturnya saja tetapi atribut tersebut telah menjadi saksi cerita kejayaan rempah, perdagangan internasional, dan kemajemukan yang indah di Banten kala itu.
Adanya kreativitas budaya yang dihadirkan lewat Festival Budaya Surosowan ini diharapkan menjadi ajang upaya pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan dan mendorong masyarakat untuk lebih mandiri, inovatif, produktif serta menghargai kebudayaannya sendiri.
“Kebudayaan memiliki nilai yang penting dan strategis dalam konteks membangun manusia seutuhnya sebagai pembinaan karakter bangsa melalui budaya bangsa. Budaya adalah salah satu fondasi kebangsaan. Itulah yang pernah disampaikan Bung Karno, dengan penegasan, bahwa kreasi kultural bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga menjadi upaya pengayaan wawasan. Mencermati pelaksanaan Festival Budaya Surosowan hari ini, yang menampilkan event seni budaya, makanan tradisonal, permainan tradisional, dan kreasi budaya lainnya hendaknya dipandang bukan hanya sebagai acara hiburan dan ceremonial semata tetapi jauh daripada itu Festival Budaya Surosowan ini harus dipandang sebagai bagian dari upaya menjaga, merawat, mengemas, dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya Banten agar terus lestari,” kata Hilmar di Taman Kesultanan Banten, Kota Serang. Kamis, (13/10/2023).
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian (BPK) Wilayah VIII Lita Rahmiati mengatakan, Festival Budaya Surosowan yang akan dilaksanakan dari tanggal 12-15 oktober 2023 merupakan salah satu bagian rangkaian dari peringatan HUT ke 23 provinsi Banten dan juga pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional. Festival yang mengangkat tema tema ‘Hajatan Ageung Surosowan’ ini hadir untuk menceritakan masa lalu yang berkorelasi dengan masa kini.
Tidak hanya mengangkat cerita heroik dan strategi politik-ekonomi Kesultanan Banten, FBS juga mengangkat cerita-cerita kecil yang mengiringi dan terjadi dalam keseharian sultan di Keraton Surosowan dan sekitarnya. Cerita-cerita kecil tersebut nyatanya berpengaruh pada kebudayaan Banten masa kini, hadir dalam seni, musik, tradisi, bahasa, kuliner, permainan tradisional, dan budaya lainnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat berupa cerita rekonstruksi kejayaan Kesultanan Banten masa lalu melalui tampilan budaya masa kini; serta membangun kekuatan ekosistem budaya di provinsi Banten dalam pemajuan kebudayaan.