Damar Banten— Pemerintah Kabupaten Serang menargetkan peningkatan nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintegrasi pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) III Bidang Pemerintahan Umum, Ida Nuraida, usai membuka kegiatan Penandatanganan Rencana Penilaian Maturitas (RPM) SPIP di Aula Tb. Suwandi, Kamis (26/6).
Ida mengatakan, capaian SPIP Kabupaten Serang tahun 2024 sudah berada pada level 3, yang dinilai cukup baik. Namun, Pemkab Serang berkomitmen untuk terus meningkatkan seluruh unsur penilaian agar mendapatkan hasil lebih optimal.
“Penilaian SPIP terintegrasi tahun 2025 harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Semua unsur diharapkan bisa mencapai nilai 3,” ujar Ida.
Ia merinci hasil evaluasi tahun 2024 oleh BPKP RI Perwakilan Banten, antara lain:
- Maturitas SPIP Terintegrasi: 3,204 (terdefinisi)
- Manajemen Risiko Indeks (MRI): 2,994 (repeatable)
- Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK): 2,910 (berkembang)
- Kapabilitas APIP: 3,00
SPIP, lanjutnya, bertujuan memberikan keyakinan atas tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan.

Kebijakan penilaian SPIP terintegrasi tahun 2025 telah tertuang dalam Surat BPKP Nomor: pe.09.00/s-415/pw30/3/2025 tanggal 22 Mei 2025, yang mencakup empat tahapan penilaian: Penilaian Mandiri (PM), Penjaminan Kualitas (PK), Evaluasi, dan Panel oleh BPKP.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Asda II Febrianto, pejabat fungsional BPKP Anda Holita Tionggung Sondang br Hasugian selaku narasumber, Plt Sekretaris Inspektorat Yani Setyamulida, Kabag Organisasi Aat Supriyadi, serta kepala OPD dan camat se-Kabupaten Serang.
Secara simbolis, penandatanganan RPM dilakukan oleh Asda III Ida Nuraida bersama Kepala Dinkes Rahmat Fitriadi, Kepala DPKD Aber Nurhadi, Camat Anyer Imron Ruhyadi, dan Camat Pabuaran Idham Danal.
Anda Holita dari BPKP berharap semangat SPIP dapat tertanam kuat di seluruh perangkat daerah Kabupaten Serang dan menjadi bagian dari budaya kerja yang berkelanjutan.
“Penguatan tata kelola sudah terlihat. Jangan sampai nilai SPIP turun, apalagi jika terjadi penyimpangan, karena itu bisa berdampak langsung pada hasil penilaian,” ujarnya.
Penulis : Edi