Upaya “Pembodohan” terhadap bangsa Nusantara adalah kejahatan terbesar Belanda terhadap bangsa ini Indonesia…ini kajian akademik
Bahwa sejarah Indonesia bukan sejarah asli karena sudah dibengkokkan atau dikaburkan oleh Belanda,Ditulis Juri Lina,Swedia 2004,
“Architects of Deception – The Concealed History of Freemasonry”
Ada tiga cara untuk melemahkan dan menjajah suatu negeri :
- Kaburkan sejarahnya
- Hancurkan bukti-bukti sejarahnya agar tak bisa dibuktikan kebenarannya
- Putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya,katakan bahwa leluhurnya itu bodoh dan primitif
Pemikir perancis yang anti-kolonial, Frantz Fanon,menguraikan bagaimana kolonialisme menghancurkan budaya dan karakter rakyat dan akibatnya,rakyat di negara jajahan ditinggalkan dalam kebingungan intelektual,hilang kesejatian indentitas diri bangsa…..
Belanda di sini telah berhasil membuat “Buta” siapa nenek moyang kita…hingga kita tidak lagi mengerti bahwa sejatinya kita adalah bangsa besar dimasa lalu,ini fakta
Sementara bangsa ini “Gagal” merekonstruksi sejarah leluhurnya,Gagap membaca bukti bukti fisik yang jelas di depan mata,Hanya pandai mengamini sejarah yang hanya berdasar “Perkiraan” Filolog Belanda…hingga saat ini
Tahukah anda…?
Catatan sejarah yang ada tentang Borobudur hanyalah “Perkiraan” dan asumsi subjektif dari Johannes Gijsbertus Hans Casparis,seorang filolog dari Belanda yang menulis pendirian situs “Borobudur” di bangun abad 8 Masehi berdasar hanya “Perkiraan”…tanpa dasar penelitian ilmiah akademik
Ada 12 kata “Şvãrggã”,bukan tertulis kata ,”Jannah” atau “Nirvana”,ini membuktikan Bahasa dan ajaran yang mendasarinya adalah asli milik kita bangsa Nusantara Indonesia,Literasi teks kata “Şvãrggã”,ini bukan dari arab atau india
Literasi kata tertera pada figura panel nya adalah :
Virupã
Mãhéçãkhya
Vyąsąda,äbhídya,mītthyädrstï
Kųsălă
Sûvãrnăvărnă,ćaityãvãndãnä
Māhojáskásámådhânà,şuşvârâ
Şvarga,bhă….(tidak terbaca)
Şvarga,bhă… (tidak terbaca)
Mãhěs(şă)khyãmădhãnä
Cākrāvārtį
Şvąrggã
Măhē(şä)khyãsãmãvâdhąną,ğhæntä
Çãkrãvãrtï
Şabdåsråvānā
Şvãrggã,bôghį
Prásáditâ,vàstràdãnã
Şvãrggã
Kųsãlädhãrmãbæjănā
Bhőgį
Şvãrggã
Pātākā
Ádyâbhógì
Şvãrggã
…tąná …tidak terbaca
Şvãrggã
Ćhätrădãnã … mähãnă
Şvãrggã
Şvãrggã,pűspādānā
Şvãrggã
Mąlądhănã,bhõgì,şvãrggä
Ànjálï
Yang Mulia Siddartha Gautama,menjelaskan “Buddhisme” sebagai sebuah rakit yang, setelah mengapung di atas sungai,akan memperbolehkan sang penumpangnya untuk mencapai “Nirwana/Nibbana” adalah kebahagiaan tertinggi
Kebahagiaan “Nibbana” tidak dapat dialami dengan memanjakan indera,melainkan dengan menenangkannya,”Nibbana” bukanlah suatu tempat,”Nibbana” bukanlah suatu ketiadaan atau kepunahan “Nibbana” bukanlah suatu “Surga” atau “Svargga”
Jadi….kata “Surga” bukan dari india seperti yang di ajarkan beliau Yang Mulia Siddartha Gautama dalam “Buddhisme”,ini fakta akademis
Kata “Surga” ini hasil serapan dari ajaran dan bahasa asli Nusantara yaitu Svârggã…..yang familiar di nusantara ini bukan dari arab
Dalam Eskatologi Islam,”Akhirah/Akhirat” (الآخرة) dipakai untuk mengistilahkan kehidupan setelah kematian ,”Jannah” (جنّة) adalah konsep “Surga”,Sedangkan arti “Jannah” dalam bahasa Arab adalah “Kebun” tidak di temukan teks literasi kata “Surga” didalam kitab suci
Kata “Svargga” adalah kata asli Nusantara karena tidak memiliki deklinasi berupa bentuk kasus lokatif, yaitu “Svarge” atau “Svargge” ,Penulisan inskripsi ini tidak sesuai dengan tata bahasa “Sansekerta Panini” dan mengenai deklinasi apabila kata tersebut nominatif dengan tambahan contoh pada kasus ‘h’ atau ‘Visarga’ ,Macdonell 1954:371 & Zoetmulder 1995:1169
“Vhwănā Çaka Phalā kini bernama “Borobudur” bukan berdasar pada ajaran Buddha juga Hindu,Tapi ajaran yang tergambar di reliefnya mendasari lahirnya kedua ajaran itu di india,ajaran itu kini tersimpan di Bali
Perhatikan :
Dalam sumber kutipan lontar “Geguritan Bhima Svargga”,Svargga Loka ini di fahami merupakan alam suci,kahyangan para Dewa sebagai persinggahan sementara bagi orang-orang yang berjiwa baik Suargo,Svârggã,Svãrggãloka,Kâdəwãn,Kâyângân
“Svarggaloka” adalah dunia ketiga yang penuh dengan sinar cahaya dan kebahagiaan yang menjadi tempat tinggal bagi orang-orang suci,Dalam lontar “Putru Pasaji” disebutkan terdapat alam para dewa dewi “Svargga Manik”
Teks literasi “Şvãrggã” adalah bahasa asli Nusantara, “Suargo” atau “Svargga”,Svãrggãloka,Kâdəwãn,Kâyângân,Svârggã…yang kemudian hari terserap menjadi kata “Surga” …..ini buktinya
Di dalam “Veda” dikatakan bahwa Swarga adalah “Dunia ketiga” yang penuh sinar dan cahaya yg merupakan tempat tinggal para Dewa diistilahkan “Swarga Loka”
Bhagawad Gita mengatakan :”Swarga” merupakan persinggahan sementara ”Setelah menikmati Swarga yang luas, mereka kembali ke dunia”,Swarga sebagai tempat kesenangan sementara, sedangkan kebahagiaan yang sejati adalah bersatunya “Atman”/Jiwa dengan “Brahman” Sang Pencipta
Kitab kitab yang katanya mendasari desain “Vhwănā Çaka Phalā kini bernama “Borobudur” adalah “Shilpa Shastra” & “Vastu Sastra”,benarkah….?
Makna “Shilpa”, menurut “Stella Kramrisch”,sangat kompleks dia memaknai ini sebagai “seni”,keterampilan, kerajinan,kecerdikan,Kitab india ini berbahasa Sanskerta ,secara harfiah berarti Ilmu seni dan “Kerajinan”,adalah buku panduan untuk membuat patung dan “ikonografi” yang menjelaskan prinsip prinsip komposisi proporsi figur patung dan makna juga sedikit aturan arsitektur detail
Kitab tentang arsitektur dalam Sansekerta kuno sering di sebut “Vastu-Vidya”,kitab lain adalah “Vastu sastras” dan “Vastu Vidya”,Ini istilah kuno dari india “Vastu-Sastras” secara harafiah adalah ilmu tentang bangunan untuk hunian,bukan bangunan suci
“Vastu Shastra dan Vastu Vidya” sering di kaitkan dengan peradaban Lembah Indus “Mohenjodaro”,namun para ilmuwan seperti “Kapila Vatsyayan” menyangkal hal ini karena naskah teks kuno tentang kitab ini belum pernah di temukan pada peradaban Lembah Indus di india
Menurut Michael Meister, seorang profesor “Indologi” yang mengkhususkan diri pada arsitektur India berpendapat bahwa :
“Atharvaveda” berisi ayat-ayat dengan kosmogoni mistik yang memberikan paradigma perencanaan “kosmik”, di kitab ini tidak mewakili “Arsitektur” atau praktika yang berkaitan dengan ilmu rancang bangun,Vastu Shastras lah yang berkaitan dengan arsitektur bangunan – bangunan rumah, benteng, kuil,tata letak desa dan kota
“Varahamihira’s”…Brihat Samhita tertanggal abad ke 6 M,”Meister” adalah teks India pertama yang dikenal menggambarkan perencanaan tata kota ; “Kitab panduan merencanakan kota dan bangunan”,kitab ini baru ada pada abad 6 M
“Manasara Shilpa” Kitab asal India Selatan, yang diperkirakan beredar pada abad ke 5 – 7 Masehi adalah buku panduan tentang desain dan konstruksi India Selatan bernama “Vastu”
“Isanasivagurudeva Paddhati”,Adalah tek Sansekerta lainnya dari abad ke 9 M yang menggambarkan seni bangunan ini ada di India selatan & tengah
“Silpa Prakasa Odisha”,ditulis oleh Ramachandra Bhattaraka Kaulacara sekitar abad ke 9 M atau abad ke 10 M sebagai pengembangan lain dari Vastu Sastra
Semua kitab kitab itu baru ada pada abad 5 M,dan bukan jadi dasar panduan untuk membangun nya,jika benar buku panduan tersebut menjadi dasar ,kapan dan siapa yang membawa ke sini…..”Borobudur tidak di bangun abad 8 Masehi
Hui-Ning melakukan perjalanannya selama 3 tahun di pulau Jawa (664 M – 667 M) untuk menterjemahkan sebuah sutra,tentang pemahaman “Nirwana” yang agung,ilmu tentang “Kehidupan setelah kematian” di nusantara ini bernama “Svarggā”,teks literasi kata ini ada pada relief dasar bangunan Sangharama “Vhwană Çaka Phàlā/ Borobudur,Penterjemahan ini dibantu seorang pakar Jawa yang bernama Jñânabhadra
Jadi bangunan megah ini sudah ada saat Peziarah Tiongkok Fa-Hien 399-414 M juga
Hui-Ning (664 M – 667 M) melihat nya…Tidak benar yang di tulis oleh filolog Belanda tentang Borobudur selama ini
Upaya pembodohan terhadap bangsa Nusantara adalah kejahatan terbesar Belanda terhadap bangsa ini Indonesia…akankah kebohongan sejarah ini harus tetap di pertahankan yang akan meracuni dan melemahkan generasi kita ….?
INDONËSIARYĀ
True Back History of Indonesia
Exploration & Research
By : Santosaba (Revicionist History)
Complete info
https://santosaba.catalog.to
http://msha.ke/santosaba