Sejarah tidak pernah “Bohong” kepentingan penulisanlah yang menjadikan “Catatan Sejarah” menjadi Bohong…..
Fahami :
“Srivijaya” itu bukan berada di Palembang dan bukan kerajaan,Palembang bukan pusat “Buddhism” terdahulu,Juga Borobudur bukan berdasar pada ajaran yang terlahir di India
Tapi 3 Ajaran yang terlahir dan tumbuh di India berawal dari Svarnadvipa,tergambar di Borobudur dan kini ajaran itu masih tersimpan sempurna di Bali
Simak Klarifikasnya :
Situs “Muara Takus” di tempat inilah “Landmark” nya,disini pernah berdiri pusat “Kadatuan” sebelum dan sesudah di sebut “Srivijaya”,Pusat pemerintahannya di bukit “Katangka” dengan wilayah administratur nya di tandai dengan “Koto” yang memakai “Angka”
Situs “Muara Takus” berada di area “Kota Suci” yang di batasi benteng tanggul tanah setinggi hampir 2 meter,dahulu bernama “Mong Takui”,area ini adalah “Pusat Puja” tempat pernah dilakukannya ritual “Dharmic Original”,gerakan suci berputar mengelilingi objek yang di kemudian hari di sebut “Pradaksina,Prasawiya,Tawaf
Ritual “Dharmic” ini pernah di saksikan dan dicatat peziarah Tiongkok yang datang kesini untuk belajar,bukan membawa ajaran “Buddhism” dari negrinya lalu di sebarkan ke Nusantara
Mereka adalah :
Fa-Huan 337 – 422 M
Sung Yun 518-521 M
Hieun-Tsang 602 – 664 M
Hui Ning 664 M – 667 M
I -Tsing 671 – 695 M
Atiśa Dīpaṃkara Śrījñāna,tahun 1.013 M
Kapan dan siapa misionaris india Pra Islam yang datang ke Nusantara membawa Hindu/Buddha…..?
Tidak ada jawabanya…karena memang tidak pernah ada
Leluhur bangsa Indonesia terdahulu para “Brahman” disebut oleh sejarawan eropa sebagai “Brahmanism” sebelum “Veda” di tuliskan mereka adalah kaum Saka para Aryan membawa ajaran nya “Dharmic Original” ke luar Nusantara mendasari lahirnya Buddhism,Hinduism dan Jainsm jauh sebelum nama nama yang tercatat di bawah ini yaitu :
Dharmadasa 700-620 SM
Dharmapala 670-580 SM
Sañjaya Belaṭṭhaputta 6 SM
Sariputra 568-484 SM
Svarnadvipa Dharmakirti 610 SM – 520 SM
Kumarila Bhatta I 618-540 SM
Adi Sankara 569-537 SM
Çhri Janaýasã – Dhapunta Hyam 671–702 M
Pada abad ke 6 SM bahkan jauh sebelum nya ajaran Brahmana “Dharmic” yang di bawa kaum “Arya/Cakya/Saka” dan di kemudian hari menjadikan munculnya penafsiran terhadap kitab suci “Veda” yang melahirkan,Aranyaka dan upanizad, “Vedic” dipelajari dan ditafsirkan dengan bebas,Kebebasan ini menyebabkan timbulnya beberapa ajaran dan aliran yang berbeda-beda :
Pada tahun 563–483 SM,Lahir Sidharta Gautama tokoh “Buddhism”
Pada tahun 549–477 SM,Lahir Mahavira tokoh “Jainsm”
Pada abad 9 M,Era Inggris di india lahir agama yang tidak dari keduanya dan tidak Islam yaitu “Hindu”
Fakta hasil explorasi :
Di sekitar situs “Muara Takus” terdapat sisa reruntuhan pondasi tempat atau sekolah pembelajaran “Dharmic” yang bercabang di bihar india “Nalanda” sisa pondasi ini dilihat
I -Tsing 671 – 695 M dan banyak tempat di Nusantara diantaranya,Vhwănā Çhaķâ Phalā kini terpublikasi bernama Borobudur…
Kaum Saka para Aryan leluhur bangsa Nusantara Indonesia terdahulu membawa ajaran nya “Dharmic Original” ke luar Nusantara ,terekam di relief No.43 dasar dengan teks literasi Kata “Maheçakya” berarti “Berkuasa Besar” atau kaum yang mempunyai kuasa besar “Çakya” adalah Çaka/Saka,inilah leluhur kita di Nusantara tersebar ratusan prasasti berangka tahun Çaka/Saka
Dan perhitungan tahun Saka tidak dimulai pada 78 Masehi yang menyebabkan hilang sejarah kita sebelum tahun itu…
Ajaran nya “Dharmic Original” ke luar Nusantara ,terekam di relief dasar Borobudur dengan teks literasi Kata “Kųsãlädhãrmãbæjănā”,Dharma disajikan sebagai konsep sentral yang digunakan untuk menjelaskan “Kebenaran yang lebih tinggi” atau realitas tertinggi dari alam semesta,”Dharmic” inilah yang ada pada 3 Agama di india bersumber dari Nusantara
Sumbangan terbesar kaum “Arya” bagi peradaban adalah pengenalan konsep “Dharma”,inilah konsep ajaran leluhur Nusantara dan kumpulan kitab tanya jawab tentang “Ilmu Rahasia” dikenal sebagai “Tantra Shastra”
Literasi dua kata “Arya” dan “Tantra”,terekam menjadi satu kata yang kini di sebut daerah “Aliyantan” ,Jalan dari arah Aliyantan menuju bukit suligi masih terdapat “Goa Garuda” dan “Goa Hanoman” tempat para Arya melakukan “Kontemplasi/Samadhi” mempelajari “Tantra”
Aliyantan adalah pintu gerbang utama bagian utara untuk menuju “Kota Suci” dimulai dari Siak Hulu,Pencerminan/Pantai cermin kurang lebih 100 km untuk masuk ke pusat kota kadatuan,harus melewati jalan yang kini di sebut “Timbun Tulang”,nama ini tersiar karena dahulu di kanan kiri terdapat tumpukan tulang belulang manusia
Panglima pemimpin di aliayantan bagian dalam kerajaan “Suri Maharajadiraja Indo” ada 2 tokoh :
1.Shang Hyang Datuok Panglimo Khampuo atau di sebut panglima “Campo”
2.Shang Hyang Datuok Panglimo Sikubin,dari trah ayahnya yang berada di pusat kadatuan bernama “Shang Hyang Datuok Maharajadiraja Sikubin”,dan nama para putranya inilah yang di sebut “Tantra”
Literasi teks “Tantra” berasal dari kata “Tan” artinya “Memaparkan kesaktian/kekuatan Dewa” atau bisa diartikan sebagai intisari, esensi, atau asal ajaran (Ajaran ini yang kemudian berkembang di india )
Ketika terjadi peperangan antara bangsa/Kaun Arya melawan Dravida bangsa asli india,lahirlah “Sadashiva”, artinya “Dia yang selalu terserap dalam kesadaran”,kemudian dikenal sebagai Shiva (Siwa)
Prinsip-prinsip “Tantra” terdapat dalam “Nigama”,sedangkan praktik-praktiknya ada dalam buku “Agama”,Kitab-kitab yang memuat Tantrayana ada 64 diantaranya: Maha Nirwana Tantra,Kularnawa Tantra, Tantra Bidhana,Yoginirdaya Tantra,buku-buku kuno itu hilang dan sebagian lagi tak dapat dimengerti karena tertulis dalam tulisan rahasia untuk menjaga kerahasiaan Tantra terhadap mereka yang awam
Panca Ma (Lima M) adalah:Madya,Mamsa, Matsya,Mudra, dan Maithuna. Ajaran tersebut lebih diarahkan kepada konsep Karma marga,Bakti yoga, dan Jnana marga,Praktika “Tantrayana”,Yaitu “Maka”, “Kama” dan “Pancaka” atau di kenal dengan “Panca Ma” atau “Malima” sering disalahartikan menjadi “Molimo” yang buruk
Ilmu Rahasia” dikenal sebagai “Tantrayana” inilah yang di pelajari “Adityawarman” untuk melawan para penyerang yang sudah sejak abad 9 M ingin merebut “Kota Suci” dengan pusat pujanya “Mongtakui” dimasa setelah bernama Srivijaya baru bisa di kuasai oleh Raja Chola Mandala,bersamaan dengan pulangnya pelajar dari tibet “Atisha Diphamkara Srjanana” ke negrinya membawa”Tantra” menjadi Tantrayana/Vajrayana mazhab Buddhism Mahayana
“Dharmic Original” atau “Dharma” dalam bahasa sansekerta “Dhamma” dalam bahasa Pali Adalah ajaran asli leluhur bangsa Nusantara berawal di Svarnadvipa tergambar di Borobudur pada kata..”Kųsãlädhãrmãbæjănā”.. terekam sempurna di Bali,mewarnai india
Kata “Maheçakya” berarti “Berkuasa Besar” atau kaum yang mempunyai kuasa besar “Çakya” adalah Çaka/Saka,inilah leluhur kita di Nusantara tersebar ratusan prasasti berangka tahun Çaka/Saka
Kaum “Saka” inilah yang menaklukan Raja Salivahana di tahun 78 M,Di Nusantara Indonesia tersebar Prasasti ber angka tahun “Saka”,mahecakya,Cakya,Schitya,saka,Aryān adalah leluhur bangsa Nusantara Indonesia maju terdahulu
Ńâmô āryātārā…..Kitalah Aryā…
INDONËSIARYĀ
True Back History of Indonesia
Exploration & Research
By : Santosaba
(Revicionist History )
Chat on : bit.ly/3xmsE37
https://anchor.fm/santo-saba
http://msha.ke/santosaba