Malam ini telah berpulang ke Yang Kuasa sahabatku sejak lama, Jimmy D. Itje. Jimmy wafat di sebuah RS di Makassar pada Jumat malam, 23 Juli 2021.
Jimmy yang asli Papua Barat kukenal sejak lama sejak di Pipham. Lalu sama-sama bergelut di dunia aktivis.
Jimmy dididik menjadi seorang aktivis tulen, utamanya oleh salah seorang legenda aktivis yang wafat Januari 2020 lalu, alm. Agus Lenon (Agus Edy Santoso). Boleh dikata, Jimmy tidak akan bisa membantah apa yang dikatakan Lenon. Jimmy sendiri mengakui bahwa perkataan Lenon sesuatu yang tidak bisa dibantahnya. Jimmy nampaknya sangat menghormati dan mengagumi cara berfikir dan kecerdasan seorang Agus Lenon.
Meski sekilas sosoknya terlihat pendiam dan terkadang tertutup, ia sebenarnya sosok yang ramah. Bagi yang mengenalnya cukup dekat, akan tahu bagaimana pedulinya Jimmy dengan semua sahabatnya.
Jimmy kemudian terjun ke dunia politik. Karirnya menanjak cepat. Menjadi pimpinan DPRD Papua Barat, lalu sejak 2017 dilantik menjadi anggota DPR RI.
Malam ini, Jimmy wafat meninggalkan kita semua. Meninggalkan keinginannya yang diungkapkan lewat telpon ke aku beberapa kali. Lewat obrolannya via telpon, Jimmy ingin sekali mewujudkan mimpi Lenon agar para aktivis, utamanya Pipham, bisa pergi bersama-sama ke Baduy.
“Kalau belum bisa ke Baduy, paling gak bisa kumpul ya. Yang dekat-dekat saja”. Demikian ujar Jimmy saat sebelum Covid melanda Indonesia.
Kesibukan Jimmy sebagai anggota DPR ditambah akhir-akhir ini ada beberapa sakit yang menderanya, juga situasi pandemi, membuat rencana ngeriung bareng tertunda. Meski demikian tetap saja saling sapa via wa atau sesekali telpon menanyakan kabar dilakukannya.
Kini Jimmy sudah berkumpul dengan panutannya, Lenon, di sana. Aku yakin dia akan tersenyum dan bisa lebih banyak bercerita tentang harapan dan mimpinya kepada Lenon.
Beristirahatlah, Jimmy.
Penulis : Swary Utami Dewi (Akitifis Perhutanan Sosial)