Falsafah Tertua Di Dunia

Pertanyaan : Apa yang menjadi kesamaan,Prinsip Dasar Utama 3 Agama besar di India juga Tibet…?

Dari mana sumber Palsafah Utama itu berasal dan berawal….?

 Dan jika pada ajaran asli Nusantara terdapat kata “Dharma” apakah palsafah ajaran ini di import dari luar…….?

Cermati ini :

Kata “Dharma”, umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai kata yang di tafsirkan menjadi “Hukum” kadang di sebut dengan “Moralitas” ….. “Dharmic”

“Dharmic” berasal dari kata dasar (dhá¹›) yang berarti memelihara, menegakkan,mempertahankan,melindungi yang dalam kata sifat mendapat imbuhan “ic” melekat dengan manusia nya

Dalam bahasa secara kontekstual di seluruh filsafat India, “Dharma” mengimplikasikan pada pengertian “Agama”.

“Dharma” disajikan sebagai konsep sentral yang digunakan untuk menjelaskan “Kebenaran yang lebih tinggi” atau realitas tertinggi dari alam semesta.

Istilah “Dharma” adalah istilah spiritual dan religius yang dominan ada di India, yang berarti kewajiban orang benar atau jalan saleh apa pun ….dalam pengertian umum istilah itu…

Antonim dari “Dharma” adalah “Adharma” yang berarti tidak alami atau tidak bermoral

Empat kategori Dharma dalam Abhidhamma Theravada adalah:

1.Citta (Pikiran, Kesadaran)

2.Cetasika (Faktor mental,Peristiwa mental,mentalitas terkait), ada 52 jenis

3.RÅ«pa – (Kejadian fisik,bentuk material), 28 jenis

4.NibbÃ¥na – (Kepunahan,lenyapnya) Dharma ini tanpa syarat,tidak muncul atau lenyap karena interaksi kausal

Ada tiga macam Dharma dalam Mahayana:

1.Dharma tertinggi dari semua (sarveṣu- ,anuttara)yaitu,Nirvåṇa

2.Sarana untuk mencapai Nirvåṇa (nirvåṇa-pråptiupåya)yaitu: Jalan Mulia Berunsur Delapan,( åryåṣṭåṣṭgamårga )

3.Semua kata-kata baik (subhåṣita)kata-kata jujur ( satyavacana )Jalan Mulia berunsur delapan

Menurut pemikir klasik MÃ¥dhyamaka, semua fenomena (Dharma) adalah kosong ( śūnya ) dari “Alam,” “Substansi” atau “Esensi” ( svabhÃ¥va ) yang memberi mereka “Solid dan 7 Mandiri” keberadaan,karena mereka saling bergantung muncul

Tetapi “Kekosongan” ini sendiri juga “Kosong”,ia tidak memiliki eksistensinya sendiri,juga tidak mengacu pada realitas transendental yang melampaui atau di atas realitas fenomenal

Dalam pilsafat Jainism,”Dharma” adalah sikap tanpa kekerasan, tidak sombong (mÃ¥rdava) dll …..dikenal sebagai dasalaká¹£aṇa atau sepuluh indikator pemurnian spiritual

Dalam Srimatham,MÄ«måṃsa “Dharma” adalah tindakan yang diperintahkan oleh “Veda” melalui bagian-bagian perintahnya dan yang kondusif bagi kebahagiaan semua makhluk

…….Tuhan Yang Maha Esa………….Hyang Widhi Tunggal…… Selanjut nya …..

Dalam catatan perjalanan Xuan-zang atau Hiuen-Tsiang, FaHian juga l-Tshing atau Yi Jing 671M,mengabarkan bahwa Svarnadvipa adalah tempat mempelajari “Dharma” di lokasi “Matahari tanpa Bayang”

Raja Pala keturunan Dinasti Syailendra Balaputradewa dari Sumatra,membangun Nalanda demi kepentingan “Pengembangan” pusat nya pendidikan di Nusantara yaitu “Dharma Pala”

Dapuntha Hyang..adalah salah satu dari nama tokoh pembawa palsafah “Dharma” setelah Sariputa,Dharma kirti 8 juga Atisha tibet dll…keluar Nusantara ….juga ke india dari “Minanga Kanva”…dengan kapal besar “Panchalang” sebelum dan sesudah Masehi

“Situs Muara Takus”, di sini pernah berdiri pusat belajar Palsafah Dasar Utama “Dharma” … yang kini masih tergambar di Borobudur dan tersimpan sempurna di Bali…

……..Jadi semua situs juga ajaran asli di Nusantara tidak berdasar pada salah satu dari 2 Agama lndia,……Tapi,Palsafah yang kini masih tergambar di situs Borobudur juga terekam di ajaran asli Nusantara….Adalah yg mendasari tumbuhnya 3 Agama di sana…”Dharma”…….

Penulis : Santo Saba

BERITA TERKAIT

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Tulis Namamu Disini

- Advertisement -spot_img

PALING SERING DIBACA

- Advertisement -spot_img

Terkini