By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: PEKKA: Masyarakat Butuh Bantuan Pemberdayaan Ekonomi
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Ekonomi

PEKKA: Masyarakat Butuh Bantuan Pemberdayaan Ekonomi

Last updated: Maret 23, 2021 4:27 pm
4 tahun ago
Share
3 Min Read
Ketua PEKKA- Nani Zulminarni
SHARE

Pada masa Pandemi Covid-19 ini, banyak anggota komunitas Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) mengalami penurunan penghasilan hingga kehilangan pekerjaan. 

Dalam Webinar yang diselenggarakan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), Selasa (23/3/2021),  Ketua PEKKA, Nani Zulminarni mengemukakan, perkembangan jumlah kelompok simpan pinjam PEKKA, hingga akhir tahun 2020,, telah berkembang menjadi lebih dari 2,000 dan membentuk 66 Koperasi komunitas PEKKA di 20 Provinsi. Namun demikian, banyak komunitas PEKKA yang mengalami penurunan penghasilan hingga kehilangan pekerjaan.

Turut hadir Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, Dirjen Pengembangan Ekonomi, dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Harlina Sullistyorini, Pengurus Koperasi Benih Tanah Air (Kobeta) Dewi Hutabarat.

Lebih lanjut, Nani mengemukakan, pihaknya  telah melakukan berbagai upaya untuk merespon kondisi tersebut, diantaranya,  pengorganisasian

PEKKA terhadap perempuan kepala keluarga miskin di Indonesia melalui pintu masuk pemberdayaan ekonomi, yaitu menumbuhkan kelompok-kelompok simpan pinjam. Hasilnya, sejauh ini telah mengalami perkembangan signifikan.

Pada masa pandemi ini,  Nani mendoronng,pemerintah unuk mengeluarkan kebijakan khusus karena masyarakat perlu bantuan pemberdayaan ekonomi dan kebijakan afirmasi, terutama untuk kelompok tereksklusi; antara lain:  perempuan kepala keluarga, lansia, disabilitas dan kelompok minoritas lainnya.

Vendor Barang dan Jasa

Pada kesempatan sama, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki mengatakan, hingga kini, i pemerintah sudah mengalokasikan belanja kementerian dan lembaga untuk menyerap produk-produk UMKM. Dari sekitar Rp.400 triliunan lebih anggaran belanja, 40 persen harus menyerap produk-produk UMKM.

“Karena itu saya mengajak temen-temen PEKKA untuk segera melakukan pendampingan kemudian meluncurkan produknya agar bisa menjadi vendor penyedia barang dan jasa pemerintah,” pintanya..

Dikatakan Teten, pemerintah saat ini sedang mendorong koperasi disektor produksi, bukan hanya di sektor simpan pinjam. 

“Selama ini koperasi kita lebih banyak disektor simpan pinjam, lebih banyak membiayai di perdagangannya. Saat ini prioritas kita lebih ke sektor produksi baik itu di pertanian, peternakan, maupun di kerajinan,” jelasnya. 

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi, dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Harlina Sullistyorini mengungkapkan, saat ini Kementerian Desa sedang membangun kebijakan baru yang memihak terhadap perempuan. Salah satunya, yakni kebijakan pembangunan desa, perdesaan ramah perempuan, dan desa peduli anak. 

“Seperti diketahui, kelompok tertinggal di Indonesia berada di pedesaan. Maka, Sustainable Development Goals (SDGs) harus bisa menjawab permasalahan perdesaan terutama kemiskinan dan ketertinggalan,” paparnya. 

Dirjen Pengembangan Ekonomi, dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Harlina Sullistyorini

Desa Ramah Perempuan ini, kata Harlina, berorientasi pada peningkatan pemberdayaan perempuan dan mendukung kebijakan desa yang responsif gender. 

Di dalamnya,  terdapat Perdes/SK Kades, tentang pemberdayaan perempuan, program pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis rumah tangga, bantuan permodalan usaha bagi perempuan, pelatihan wirausaha mandiri untuk perempuan, pembentukan dan pelatihan bagi kader desa tentang gender, pelatihan perencanaan dan penganggaran responsif gender bagi fasilitator desa.

Penulis: Faturahman

You Might Also Like

Indonesia Butuh Investasi USD625 Milar
Prabowo: Segera Mulai Hilirisasi Strategis
Investasi Thailand Terus Meningkat
IHSG ANJLOK SUFMI DASCO KUNJUNGI GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Stand Kabupaten Serang Juara Kategori Komunikatif di Apkasi Otonomi Expo 2024
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Bupati Serang Tutup Apkasi Otonomi Expo 2024

12 bulan ago

Kukuhkan Perpanjangan Jabatan Kades, Bupati Serang Ingatkan Soal Keuangan

12 bulan ago

Disporapar Kabupaten Serang Latih dan Uji Kompetensi Puluhan Barista

12 bulan ago

Turun, Angka Kemiskinan Provinsi Banten Menjadi 5,84 Persen

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?