Damarbanten–Pembangunan intake (pintu air) yang beroperasi di Desa Puser, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang telah menuai kontroversi.
Pembangunan intake yang menghubungkan antara Sungai Ciujung Baru (Kali Jongjing) ke Sungai Ciujung Lama (Kali Pontang) ini menimbulkan keresahan masyarakat. Pasalnya, air dari sungai Ciujung Baru, yang terindikasi tercemar limbah– akan disalurkan melalui medium saluran intake ke Sungai Ciujung Lama, yang kualitas airnya masih terbilang jernih dan layak untuk digunakan.
Tak urung, masyarakat sekitar pun terkaget-kaget. Sejauh ini, masyarakat tidak pernah mendengar rencana pembangunan Intake, yang mereka tahu hanya pembangunan normalisasi sungai Ciujung Lama tahap II.
Ketua RT 01 Desa Puser, Agus Barja mengatakan, sejauh ini, warganya hanya mengetahui rencana pembangunan normalisasi, dan masyarakat telah menyetujuinya. Namun, untuk pembangunan Intake ini, warga belum tahu.
“Yang saya ketahui cuma normalisasi sungai,” tegasnya, menjawab damarbanten.com, Selasa (23/4).
Lebih parah lagi, pembangunan Intake itu dipahami sebagai rencana menghubungkan Sungai Ciujung Baru dan Ciujung Lama. Warga pun resah. Karena, mereka khawatir air sungai Ciujung Baru yang banyak tercemari limbah industri akan dialirkan ke Sungai Ciujung Lama yang relatif bersih dari pencemaran.
Bukan Sodetan
Warga Desa Puser, Isro (42), mengatakan, setiap musim kemarau, Sungai Ciujung Baru itu mulai kelihatan limbahnya. Baunya sangat tidak sedap, dan mengakibatkan gatal-gatal bagi setiap orang yang mandi di sungai itu.
Sementara itu, Ketua Bidang Etika Lingkungan Hidup Ciujung Institut, Ahmad Muhajir mengatakan, pihaknya mengharapkan pemerintah fokus pada pembangunan normalisasi sungai Ciujung Lama, mengingat tidak adanya kejelasan sosilisasi pembangunan intake.
“Intake ini belum ada kejelasan sosialisasinya, dan masyarakat belum teredukasi kegunaan air yang di alirkan ke intake itu untuk apa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Tirtayasa, Humaini menuturkan, “Sepengetahuan kami itu pembangunan long storage, nah long storage itu beda dengan intake. Udahlah kerjakan saja itu long storage yang tertera dipapan informasi.. Kalau intake atau dibor berarti tembus antara sungai Ciujung Lama dengan Ciujung Baru. Bukan rahasia umum, Jangan membodohi masyarakat.” tuturnya.
Menjawab Damarbanten.com, salah seorang Tim Monitoring Projek Intake, Ivan Bahri mengatakan, intake ini bukan bukan sodetan, tapi ini bangunan Intake.
“Rencana kita bor pakai pipa, sosialisasi juga udah, sok tanya ke Pak Kades, ada kok undangannya,” jelasnya.
Senada itu, Konsultan pembangunan Intake, Agus berjanji akan membahas masalah yang menjadi keberatan masyarakat.
“Akan kita kordinasikan dulu dengan orang kantor, nanti saya sampaikan hasil kordinasinya.” katanya singkat, mengakhiri pembicaraan.
Penulis: Iqbal
Baca juga: PPK Air Baku BBWS C3 Tanggapi Keresahan Warga (2)
[…] Baca sebelumnya: Pembangunan Intake Ciujung Resahkan Masyarakat (1) […]